Mathangi "Maya" Arulpragasam[1]MBE (lahir 18 Juli 1975), dikenal dengan nama panggungnya M.I.A. (/ɛmaɪeɪ/), adalah penyanyi rap, penyanyi, penulis lagu, produser rekaman, artis visual, dan aktivis Britania. Menggabungkan elemen-elemen musik alternatif, dansa, elektronik, hip hop, dan dunia, komposisi awalnya sangat bergantung pada sekuenser musik dan mesin drumRoland MC-505, sementara karyanya setelahnya menandai evolusi dalam suaranya dengan instrumen langka, elektronik, dan sampel suara yang tidak biasa. Musik M.I.A. secara lirik menggabungkan berbagai referensi politik, sosial, filosofis dan budaya. M.I.A. telah melakukan lima tur headlining global dan merupakan pendiri label multimedianya sendiri, N.E.E.T.
Lahir di London dari orang tua Tamil Sri Lanka, M.I.A. dan keluarganya pindah ke Jaffna di Sri Lanka utara ketika dia berusia enam bulan. 11 tahun pertama hidupnya ditandai oleh migrasi yang disebabkan oleh Perang Saudara Sri Lanka, dan dia dan keluarganya akhirnya kembali ke London sebagai pengungsi. M.I.A. memulai karirnya pada tahun 2000 sebagai seniman visual, pembuat film, dan desainer di London Barat sebelum memulai karier rekamannya pada tahun 2002. Dia adalah salah satu artis pertama yang menjadi perhatian publik melalui Internet,[2] memposting lagu dan videonya di platform seperti MySpace, dan mulai terkenal pada awal 2004 untuk singelnya "Sunshowers" dan "Galang".
M.I.A. merilis album debutnya Arular pada 2005 diikuti oleh Kala pada 2007, yang keduanya mendapat pujian kritikus secara luas. Album ketiganya Maya dirilis pada 2010 segera setelah singel dan film pendek kontroversial "Born Free". Album ini menerima tanggapan kritis yang kurang positif dibandingkan dengan album sebelumnya, tetapi merupakan upaya terbaiknya di tangga-tangga lagu, mencapai 10 besar di beberapa negara. Album studio keempatnya, Matangi, dirilis pada 2013 dan menghasilkan singel "Bad Girls", yang memenangkan beberapa penghargaan di MTV Video Music Awards 2012.[3] Dia merilis album studio kelima dan terakhirnya, AIM, pada 2016. Film dokumenterbiografi tentang dirinya, Matangi/Maya/M.I.A. (2018), memenangkan World Cinema Documentary Special Jury Award di Festival Film Sundance 2018.
Meyers, Michael; Emig, Rainer (2009). "Missing in Act(i)on: Asian British Pop music between resistance and commercialisation". Word & image in colonial and postcolonial literatures and cultures. Rodopi Publishers. hlm. 261–273. ISBN978-90-420-2743-5.