Luis Moreno-Ocampo (lahir 4 Juni 1952) adalah Kepala Jaksa atau Penuntut Utama pada Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC). Karena itu, ia bertanggung jawab dalam menindaklanjuti laporan-laporan tentang kejahatan perang dan dalam mengajukan para terdakwa ke pengadilan. Moreno-Ocampo dilahirkan di Buenos Aires dan adalah warga negara Argentina. Ia memperoleh reputasinya karena menuntut berbagai pelanggaran oleh para pejabat militer senior dan karena pekerjaannya dalam memerangi korupsi.
Karier hukum
Moreno-Ocampo lulus pada 1978 dari Sekolah Hukum Universitas Buenos Aires, lalu bekerja sebagai pegawai dari 1980 hingga 1984 di kantor Jaksa Agung Argentina. Dari situ, ia menjadi terkenal sebagai jaksa pembantu dalam Komisi Nasional untuk Orang-orang Hilang pada pengadilan "Junta Militer" 1984-1985. Pengadilan atas sembilan tokoh senior, termasuk tiga mantan kepala negara, untuk diktator militer yang memerintah negara itu dari 1976 hingga 1983 menghasilkan lima tuntutan yang terbukti. Inilah untuk pertama kalinya para komandan senior dituntut atas tuduhan melakukan pembunuhan massal atas warga sipil sejak Peradilan Nuremberg setelah Perang Dunia II.
Selama beberapa tahun berikutnya, Moreno-Ocampo membangun reputasinya atas kesediaannya untuk menghadapi kaum yang kaya dan berkuasa di Argentina. Pada 1986, ia menjadi jaksa pembantu dalam peradilan para anggota senior dari Angkatan Kepolisian Buenos Aires, termasuk Jenderal Ramon Camps, atas pelanggaran hak asasi manusia yang serius. Ia juga ikut serta dalam tim ekstradisi yang mengirim Jenderal Guillermo Suárez Mason ke California, memimpin tuntutan atas para pemimpin dari dua pemberontakan militer pada 1987 dan 1990, dan menjadi Penuntut Utama dalam peninjauan ulang atas peradilan militer atas pelecehan terhadap para komandan dalam Perang Falklands-Malvinas.
Pada 1992, Moreno-Ocampo meninggalkan posisinya sebagai Penuntut Utama pada Pengadilan Federal Argentina untuk memulai sebuah biro hukum yang mengkhususkan diri dalam kontrol korupsi, hukum pidana dan hukum hak asasi manusia. Pada saat yang sama ia menjadi Profesor Madya dalam hukum pidana di Universitas Buenos Aires, sebuah posisi yang hingga kini masih dipegangnya. Ia juga pernah menjadi profesor tamu di Universitas Stanford dan Sekolah Hukum Harvard. Selain tugas-tugas profesionalnya, ia sangat aktif dalam LSM anti korupsi Transparency International, dan pernah menjabat sebagai presiden dari kantornya di Amerika Latin dan Karibia dan kini menjadi anggota dewan penyantun globalnya.