Louis I dari Blois
Louis I dari Blois (1172 – 14 April 1205) merupakan seorang Comte Blois dari tahun 1191 sampai 1205. Ia adalah putra Thibaut V dan Alix dari Prancis. Kakek dari pihak ibundanya adalah Louis VII dari Prancis dan istri pertamanya, Aliénor dari Aquitaine. Louis mengumumkan sebuah hak istimewa pada tahun 1196 yang menghapuskan perbudakan di dalam wilayah-wilayahnya. Kepemimpinan di dalam Perang Salib KeempatDi dalam sebuah Turnamen di Écry-sur-Aisne pada tanggal 28 November 1199, comte Louis dan sepupunya Thibaut III merupakan bangsawan yang pertama yang menanggapi seruan Paus Innosensius III untuk perang Salib Keempat. Ia meninggalkan Prancis pada tahun 1202. Selama bulan Juli 1203 mengepung Konstantinopel, Louis merupakan salah satu dari delapan komandan divisi, yang lainnya termasuk Bonifacius dari Montferrat (pemimpin perang salib), Enrico Dandolo (pemimpin Venesia), Baudouin dari Flandria (yang mengendalikan divisi terbesar dan kemudian menjadi Kaisar Latin Konstantinopel), dan saudara Baudouin, Henri. Louis kemudian menderita demam parah selama berbulan-bulan, dan gagal berpartisipasi di dalam merebut Konstantinopel pada tahun 1204. Ia terlalu sakit untuk ikut serta ke Anatolia, di mana ia dilantik sebagai Adipati Nikaea, sebuah gelar yang tidak pernah sesungguhnya dimiliki karena kota tersebut ditangkap oleh Theodōros I Laskaris, pendiri Kekaisaran Nicea. Ia baru saja sembuh ketika ia berpartisipasi di dalam Pertempuran Adrianople, di mana ia dibunuh oleh pasukan Cuman yang dipimpin oleh Ioan II dari Bulgaria ("Johanitza").[1] Louis mengejar musuhnya terlalu jauh sehingga melelahkan pasukan serta kuda-kudanya dan mencerai beraikan mereka di atas sebuah dataran yang luas, di mana ia mengantar dirinya sendiri dan Kaisar Baudouin I dari Konstantinopel ke dalam perangkap.[2] KeluargaIa menikah dengan Catherine, Comtesse Clermont-en-Beauvaisis, mereka memiliki tiga orang anak:
Referensi
|