Lolium temulentum, atau "lalang" (dalam bahasa Inggris dikenal sebagai darnel', poison darnel, darnel ryegrass atau cockle), adalah tumbuhan rumput tahunan yang tergolong ke dalam familiaPoaceae, genusLolium. Batang tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian satu meter, dengan infloresens pada telinga dan biji berwarna ungu tua. Penyebarannya adalah di seluruh dunia (kosmopolitan).
Pertumbuhan
Lalang ini biasanya tumbuh di zona yang sama dengan gandum dan dianggap sebagai tumbuhan liar. Kedua tumbuhan ini sangat mirip sehingga di sejumlah daerah, lalang ini disebut sebagai "gandum palsu" (bahasa Inggris: "false wheat".[1] Kemiripan ini pada masa awal pertumubuhan sampai gandum mengeluarkan bulir-bulir. Batang berbulir (spike) pada L. temulentum lebih kurus daripada gandum. Spikelet berorientasi menyudut ke samping ke arah rachi dan hanya mempunyai satu glume tunggal, sementara gandum berorientasi pada sisi yang rata ke arah rachi dan mempunyai dua glume. Gandum yang masak akan menjadi berwarna coklat, sedangkan lalang menjadi berwarna hitam.[2]
Lalang dapat terinfeksi oleh fungusendophyte dari genus Neotyphodium, dan suatu zat loline alkaloid yang diproduksi oleh endophyte dan berkhasiat insectisida diisolasi pertama kali dari tumbuhan ini.[3]
Kata Prancis untuk lalang ini adalah ivraie (dari bahasa Latin ebriacus, mabuk minuman keras), yang menyatakan efek mual (nausea) seperti mabuk minuman keras yang dihasilkan jika memakan tumbuhan yang terinfeksi, yang dapat menyebabkan kematian. Nama Prancis ini menyiratkan nama ilmiah bahasa Latin tumbuhan ini: temulentus (="mabuk").
Pustaka rujukan
Tumbuhan ini disinggung dalam karya Horace "Satire 2.6" (dimakan oleh tikus Country ketika menyediakan makanan bagi tamunya) dan kemungkinan adalah tumbuhan yang disebut dalam Perumpamaan lalang di antara gandum yang dicatat dalam Injil Matius:
Lebih baik mereka dibiarkan tumbuh bersama hingga masa penuaian, di mana keduanya dapat dipisahkan, lalang akan diikat lalu dibakar, gandum akan dikumpulkan di dalam lumbung.
Lalang ini juga disebut sebagai tumbuhan liar dalam karya William Shakespeare "King Lear",[4] dan merupakan salah satu dari banyak bahan dalam Mithradate, yang diminum oleh Mithridates VI setiap hari dengan maksud supaya dapat kebal dari racun.