Lobha adalah suatu kata dalam bahasa Sanskerta dan bahasa Pali—sering diterjemahkan sebagai "nafsu", "keingingan, "nafsu keinginan", "keserakahan"—yang maknanya berbeda tergantung konteks.
Dalam agama Hindu, lobha (Sanskerta: लोभcode: sa is deprecated ) adalah konsep penderitaan karakter yang merujuk pada segala bentuk "sensualitas, nafsu, keinginan" atau "keterikatan terhadap objek sensual".[4][5][6] Lobha adalah salah satu dari lima klesha yang menimpa Atman.[7] Lobha adalah salah satu dari Sadripur atau Arisadwarga.[8]
Lobha juga merupakan istilah teknis bahasa Sanskerta yang digunakan dalam yurisdiksi, yang berarti "keserakahan akan kekayaan"[9] Hal ini telah disebutkan sebagai salah satu penyebab sumpah palsu.[9]
Kata lobha digunakan dalam literatur keagamaan seperti Manusmerti.[10]Lobha mengacu pada keserakahan material. Menurut Wisnupurana, lobha melambangkan jenis penderitaan spiritual yang bersifat emosional.[11] Dengan demikian, "orang bijak menyelidiki tiga jenis penderitaan duniawi, atau penderitaan mental dan fisik dan sejenisnya, dan memperoleh pengetahuan sejati serta keterlepasan dari objek-objek manusia, sehingga mencapai kepunahan hakiki".[12]Ramayana menasihati para penghuni hutan untuk meninggalkan lobha dalam syair 2.24.
^Pali Text Society (1921-1925), “lobha”, in Pali-English Dictionary, London: Chipstead, page 588
^Turner, Ralph Lilley (1969–1985), "lobha", in A Comparative Dictionary of the Indo-Aryan Languages, London: Oxford University Press, page 649
^Patañjali; et al. (2007). "Aphorisms, Section II of Pātañjalayogasūtra-s". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-22. Diakses tanggal November 23, 2007. quite :
अविद्यास्मितारागद्वेषाभिनिवेशाः पञ्च क्लेशाः॥३॥
Avidyāsmitārāgadveṣābhiniveśāḥ pañca kleśāḥ