Literatur kelabuLiteratur kelabu atau grey literature adalah bahan pustaka format cetak atau elektronik yang diterbitkan oleh suatu lembaga dan tidak bertujuan untuk dikomersialkan. Kegiatan menerbitkan literatur kelabu bukan menjadi aktivitas utama dalam kegiatan operasional lembaga.[1] Lembaga yang menerbitkan literatur kelabu diantaranya adalah lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, maupun organisasi bisnis atau industri.[1] Literatur kelabu memuat nilai-nilai yang berguna dan relevan terkait lembaga tersebut.[2] KegunaanLiteratur kelabu termasuk dalam sumber informasi penting yang dapat digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai sumber rujukan. Selain itu, literatur kelabu memberikan pengaruh dalam proses kreatif suatu lembaga/organisasi maupun individu untuk menghasilkan suatu luaran (output) sesuai dengan proyek yang sedang dikerjakan.[3] Selain kegiatan penelitian, penggunaan literatur kelabu diperuntukkan juga dalam kegiatan pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan. Sehingga pengguna yang memanfaatkan literatur tersebut juga berasal dari kalangan profesi tertentu, seperti akademisi, peneliti, praktisi, pejabat, dan lain-lain. KarakteristikKarakteristik dari literatur kelabu, yaitu tidak diproduksi untuk penerbitan komersial; sulit didapatkan karena tidak didistribusikan secara luas dan tidak melalui penerbit ternama; belum melalui peninjauan sejawat (not peer reviewed); tidak ada kontrol bibliografi; tidak memiliki ISBN atau ISSN; kajian atau temuan bersifat sementara; dan susah untuk ditemukan dalam katalog perpustakaan karena tidak melalui kegiatan indeks perpustakaan.[4] Karakteristik-karakteristik tersebut dapat memudahkan pencari informasi untuk membedakan jenis literatur lainnya dengan literatur kelabu. Tipe PublikasiTipe-tipe publikasi literatur kelabu diantaranya adalah laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, prosiding konferensi, laporan teknikal, studi kelayakan, laporan/kebijakan pemerintah, laporan perusahaan, poster/infografik, koran, dan lain-lain. Literatur kelabu tidak dipublikasikan dalam jurnal akademik. Isi dari literatur kelabu memuat penyajian data dan statistik yang telah disusun dari data-data mentah agar memudahkan proses membaca.[5] Temuan tersebut didapatkan dari hasil survei, wawancara, dan observasi yang berisi informasi berdasarkan fakta dan angka dari berbagai topik. Format publikasi literatur kelabu pada awalnya berupa cetak fisik namun seiring perkembangan zaman beberapa lembaga mulai menerbitkan literatur kelabu dalam bentuk digital. Hal tersebut dilakukan sebagai solusi untuk mempermudah aksesibilitas dan memperluas penyebaran informasi kepada para pencari informasi yang kesulitan menemukan koleksi literatur kelabu. Upaya digitalisasi ini adalah salah satu bentuk pemeliharaan terhadap informasi yang terkandung didalamnya. Referensi
|