Lingkar Antarktik adalah salah satu garis paling selatan dari lima lingkar (atau paralel) lintang utama yang ditandai di peta Bumi. Pada 2012, lingkar ini berada di 66°33′49″ (atau 66.5622°) lintang paralel[1] dari selatan khatulistiwa. Garis lintang ini merupakan pembatas antara wilayah iklim sedang di belahan bumi selatan dengan wilayah Antarktika. Wilayah yang berada di selatan garis lintang ini mengalami beberapa periode waktu ketika matahari tidak pernah terbit selama musim dingin belahan bumi selatan dan mengalami beberapa periode waktu ketika matahari tidak pernah terbenam selama musim panas belahan bumi selatan.
Lingkar Antarktik merupakan garis lintang paling utara di belahan bumi selatan yang mana hal tersebut mengakibatkan matahari tidak terbenam ataupun tidak terbit dalam waktu 24 jam. Oleh karena itu, wilayah yang berada di sekitar garis lintang ini mengalami matahari tengah malam sekali dalam setahun. Sebaliknya, wilayah di sekitar garis lintang ini pun dapat mengalami malam kutub ketika matahari sama sekali tidak terbit bahkan hingga waktu tengah hari.[2][3]
Peristiwa ini terjadi di Lingkar Antartika, dan terjadi pada bulan Desember dan Juni. Namun, karena Refraksi atmosfer dan fatamorgana, kemudian karena matahari muncul sebagai piringan dan bukan titik, sebagian dari matahari tengah malam dapat terlihat pada malam titik balik matahari musim panas hingga sekitar 50 menit (′) (90 km (56 mi)) di utara Lingkaran Antartika. Demikian pula pada hari titik balik matahari musim dingin selatan, sebagian matahari dapat terlihat hingga sekitar 50′ selatan Lingkaran Antartika. Di permukaan laut, batas-batas itu meningkat dengan ketinggian di atas permukaan laut, meskipun di daerah pegunungan seringkali tidak ada pandangan langsung ke cakrawala yang sebenarnya. Fatamorgana di benua Antartika cenderung lebih spektakuler daripada di wilayah Kutub Utara, dan hal itu menciptakan serangkaian matahari terbenam dan matahari terbit yang tampak sementara, yang pada kenyataannya matahari tetap berada di bawah cakrawala.