Letusan Eyjafjallajökull 2010Letusan Eyjafjallajökull 2010 adalah rangkaian peristiwa gunung berapi yang terjadi di Eyjafjallajökull di Islandia. Aktivitas seismik dimulai pada akhir 2009, dan menyebabkan letusan gunung berapi pada tanggal 20 Maret 2010. Letusan pada tanggal 14 April 2010 menyebabkan gangguan perjalanan udara di Eropa dari tanggal 15 April, yang memengaruhi rencana perjalanan jutaan penumpang. Latar belakangEyjafjallajökull (dibaca ˈɛɪjaˌfjatlaˌjœkʏtl̥, ⓘ) adalah salah satu gletser kecil di Islandia. Eyjafjallajökull terletak di sebelah utara Skógar dan disebelah barat sebuah gletser yang lebih besar, Mýrdalsjökull. Kantong es dari gletser menutupi sebuah gunung berapi (tinggi 1.666 meter (5.466 ft)) yang telah relatif sering meletus sejak Zaman Es. Letusan pertamaPada akhir Desember 2009, aktivitas seismik dimulai disekitar daerah gunung berapi Eyjafjallajökull, dengan ribuan gempa bumi kecil (kebanyakan 1-2 Mw, 7-10 kilometer di bawah gunung berapi)[1] Dari tanggal 26 Februari 2010, peralatan Global Positioning System (GPS) yang digunakan oleh Institut Meteorologi Islandia di ladang Þorvaldseyri di daerah Eyjafjöll (sekitar 15 kilometer tenggara lokasi letusan sebelumnya[2]) telah menunjukkan perpindahan sebanyak 3 sentimeter dari kerak lokal di arah selatan, tempat perpindahan 1 sentimeter itu terjadi dalam 4 hari. Aktivitas seismik yang tidak biasa ini yang bersamaan dengan gerakan cepat kerak Bumi di daerah itu memberi bukti geofisikawan bahwa magma telah mengalir dari bawah kerak Bumi ke dalam kantung magma dari gunung berapi Eyjafjallajökull dan bahwa tekanan yang berasal dari proses yang menyebabkan (dalam istilah geofisika) perpindahan kerak yang besar di ladang Þorvaldseyri.[3] Aktivitas seismik ini terus meningkat dan, pada 3-5 Maret, telah terukur kira- kira 3.000 gempa bumi di pusat gempa vulkanik. Sebagian besar terlalu kecil (2 magnitude) untuk dibaca sebagai pertanda letusan, tetapi beberapa bisa terdeteksi di kota-kota disekitarnya.[4] Letusan tersebut diperkirakan telah dimulai pada 20 Maret 2010, beberapa waktu antara 22:30 dan 23:30 pm waktu lokal (UTC), beberapa kilometer di sebelah timur gletser di lereng utara gunung Fimmvörðuháls.[5][6] Letusan kedua
Pada 14 April 2010 Eyjafjallajökull kembali meletus setelah beberapa hari tidak meletus, kali ini di pusat gletser, menyebabkan es yang meleleh membanjiri sungai didekatnya dalam 2 arus di kedua sisi gunung berapi dan memaksa 800 orang dievakuasi. Jalan disepanjang sungai Markarfljót telah hanyut di beberapa titik.[7] Tidak seperti letusan sebelumnya, letusan kedua terjadi di bawah lapisan es glasial. Air dingin dari es yang meleleh mendinginkan lava dengan cepat dan menjadikannya awan yang mengandung kaca, menciptakan partikel kaca kecil yang bisa dibawa ke awan letusan. Bersama dengan magnitude letusan, diperkirakan 10 sampai 20 kali lebih besar daripada yang terjadi di Fimmvörðuháls, membuat awan abu kaya kaca di atmosfer bagian atas yang sangat berbahaya bagi pesawat terbang.[8] Hingga 16 April 2010[update] pada 12:00 GMT letusan berlanjut. Perkiraan untuk 17 April pada 06:00 menunjukkan sebuah awan abu yang signifikan berlanjut di Eropa bagian utara.[9] Dampak awan debu terhadap perjalanan udaraDebu vulkanik adalah bahaya besar bagi pesawat terbang.[10] Kemunculan dan lokasi awan ini bergantung pada keadaan letusan dan angin. Telah terjadi gangguan perjalanan udara setelah letusan kedua. Letusan ini terjadi di bawah es glasier, dan air dingin dari es yang meleleh ini dengan cepat mendinginkan lava, menyebabkan lava berubah menjadi kaca, membentuk partikel-partikel kaca kecil yang terbawa oleh awan letusan. Hal ini, bersama tingkat letusan, membentuk awan penuh kaca di atmosfer atas yang sangat berbahaya bagi pesawat terbang.[8]
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Eyjafjöll 2010 eruption.
|