Lalat tentara hitam (nama ilmiah: Hermetia illucens) adalah salah satu jenis lalat yang banyak ditemukan di tempat-tempat yang terdapat sampah organik.[2] Lalat tentara hitam (Bahasa Inggris: Black Soldier Fly, disingkat BSF) adalah termasuk kedalam golongan ordo Diptera, family Stratiomyidae dengan genus Hermetia.
Larva dari lalat ini (Maggot BSF) banyak dimanfaatkan untuk mengelola limbah. Karena kemampuannya yang luar biasa dalam mengurai sampah organik. Larva ini memanfaatkan limbah tersebut sebagai sumber makanannya. Kemampuan larva dalam memakan sampah organik karena dalam ususnya terdapat bakteri selulolitik yang menghasilkan enzim selulase yang berperan dalam hidrolisis selulosa.[3] pemanfaatan sampah organik ini secara tidak langsung membantu mengurangi sampah tersebut sehingga berperan dalam penanganan limbah organik.[3]
Ciri-ciri
Lalat tentara hitam mempunyai bentuk tubuh yang menyerupai tawon. Ukuran panjang tubuh lalat dewasa sekitar 16 mm dengan dominasi warna hitam. Dengan refleksi metalik mulai dari biru hingga hijau di dada dan terkadang warna ujung perut yang kemerahan. Kepalanya lebar dengan antena yang panjangnya dua kali panjang kepalanya. Kakinya berwarna hitam dengan tarsi keputihan. Sayapnya memiliki membran; pada waktu istirahat, mereka dilipat secara horizontal di perut dan tumpang tindih.[4]
Siklus hidup
Maggot BSF memiliki siklus metamorfosis sempurna dan memiliki 5 fase siklus metamorfosis dalam hidupnya. Siklus hidup larva ini terjadi + selama 40 hari, dimulai dari fase telur, larva, prepupa, pupa kemudian menjadi lalat Black Soldier Fly dewasa.[5]
1. Lalat dewasa
Black soldier fly betina dewasa memiliki ukuran dewasa yang lebih besar dibandingkan jantan dewasa tetapi memiliki ukuran perut yang lebih kecil. Lalat dewasa memiliki umur yang relatif singkat yaitu 4-8 hari. Lalat betina dewasa akan bertelur secara optima pada suhu 27,5 0C - 37,5 0C dan dapat bertelur.
2. Telur
Ukuran telur lalat tentara hitam cukup kecil dengan ukuran kurang dari 1 mm dengan bentuk oval dengan warna kekuningan. Telur ini akan menetas dengan optimal pada suhu 28-35°C dengan kelembaban 60%-80%.
3. Larva
Larva BSF dapat mencapai ukuran 16-18 mm pada kondisi yang optimal dengan berat sekitar 150-200 mg. Pada umumnya larva akan memasuki fase pre pupa dalam waktu 14 hari. Tetapi ini sangat tergantung pada kondisi keadaan dimana dia berada, dalam keadaan tertentu dapat mencapai 30 hari.
4. Pre Pupa
Fase ini berlangsung selama kurang lebih 7 hari.
5. Pupa
Pada fase ini berlangsung kurang lebih 10 hari dan tidak banyak bergerak sampai akhirnya berubah menjadi lalat tentara hitam.
Larva
Larva lalat ini diperoleh dari proses biokonversi Palm Kernel Meal. Biokonversi merupakan hasil fermentasi sampah-sampah organik menjadi sumber energi metan yang melibatkan organisme hidup. Proses fermentasi seperti ini dikenal sebagai penguraian secara anaerob. Organisme yang umumnya berperan pada proses biokonversi ini adalah bakteri, jamur serta larva serangga (family: Chaliforidae, Mucidae, Stratiomydae).[6]
Fase hidup lalat tentara hitam rata-rata sekitar 7 hari. Lalat ini hanya minum, dan tidak memakan apa pun. Lalat Black Soldier tidak merupakan vector penyakit seperti lalat sampah yang hinggap di tumpukan sampah. Lalat ini bersih dan bersahabat dengan manusia berdasarkan manfaatnya. Seekor lalat Black Soldier betina mampu menghasilkan 500-900 telur dalam sekali perkawinannya, yang kemudian menetas dan menjadi larva.[7] Larva inilah yang disebut dengan maggot. Dalam sehari seekor maggot mampu mengkonsumsi makanan sebanyak dua kali dari berat beban tubuhnya. Makanan larva adalah sampah sampah organik, di mana sampah organik ini menjadi salah satu permasalahan lingkungan. Dengan adanya maggot yang mengkonsumsi sampah organik, maka didapatlah manfaatnya yakni bisa menekan jumlah sampah organik yang ada di lingkungan kita seperti limbah dapur yakni sisa potongan sayur - sayuran, nasi basi dan sampah organik lainnya. Larva ini memanfaatkan limbah organik sebagai sumber makanannya.
Larva lalat tentara hitam mengandung protein dan asam amino yang lengkap, sehingga dapat digunakan sebagai sumber pakan alternatif yang baik untuk sebagian hewan ternak seperti unggas,ikan, serta sebagian hewan peliharaan seperti iguana, burung berkicau dan hewan peliharaan lainnya. Maggot juga mengandung anti jamur serta anti mikroba sehingga bila diasup oleh ikan akan tahan terhadap penyakit yang disebabkan jamur dan bakteria. Diluar itu, organ penyimpanan maggot yang disebut trophocytes berfungsi sebagai tempat menyimpan kandungan gizi yang ada pada media kultur yang dimakannya.[8]
Referensi