Lalat tsetse (Glossina)
|
|
Klasifikasi ilmiah
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Subfilum:
|
|
Kelas:
|
|
Subkelas:
|
|
Infrakelas:
|
|
Superordo:
|
|
Ordo:
|
|
Subordo:
|
|
Subseksi:
|
|
Superfamili:
|
|
Famili:
|
Glossinidae
Theobald, 1903
|
Genus:
|
Glossina
|
Kelompok spesies
|
- morsitans (spesies "sabana")
- fusca (spesies "hutan")
- palpalis (spesies "sungai")
|
Lalat Tsetse (diucapkan sebagai /ts/i-/ts/i,, or set-si, juga dieja sebagai tzetze atau tsetze) merupakan lalat berukuran besar dari Afrika yang hidup dari darah vertebrata serta dapat menggigit manusia. Tsetse mencakup semua spesies dalam genus Glossina, yang biasanya digolongkan dalam famili tersendiri, Glossinidae.
Lalat Tsetse merupakan vektor penyakit trypanosomiasis yang menyerang manusia dan binatang ternak. Penyakit ini lebih dikenal sebagai penyakit tidur.
Penyerangan yang dilakukan oleh lalat ini adalah dengan meninggalkan hemoflagellata (Protozoa yang hidup di darah dan menggunakan flagela atau bulu cambuk sebagai alat geraknya) pada korban. Hemoflagellata tersebut akan menyerang bagian otak korban yang dibawa oleh aliran darah, sehingga korban akan mengalami penyakit tidur. Salah satu gejala umum dari penyakit ini adalah rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, tetapi tidak dapat tidur di malam hari (insomnia). Penyakit ini dapat berakhir dengan kematian.
Ciri-ciri lalat Tsetse adalah gaya terbang diam di tempat yang sama dalam waktu yang lama. Bagian ekor lalat Tsetse memiliki belang berwarna gradasi dari kuning ke hijau dan hitam.