Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" (bahasa Yunani: Τὸ αἷμα αὐτοῦ ἐφ’ ἡμᾶς καὶ ἐπὶ τὰ τέκνα ἡμῶν)
Pasal tersebut tak memiliki counterpart dalam Injil-Injil lainnya dan diyakini berkaitan dengan penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi.[2] Teolog Ulrich Luz menyebutnya sebagai "fiksi redaksional" yang diciptakan oleh pengarang Injil Matius.[3] Beberapa penulis memandangnya sebagai bagian dari polemik anti-Yahudi Matius, yang dipandang menjadi benih dari antisemitisme Kristen pada masa selanjutnya.[4]
^The Historical Jesus Through Catholic and Jewish Eyes by Bryan F. Le Beau, Leonard J. Greenspoon and Dennis Hamm (Nov 1, 2000) ISBN 1563383225. pp.105-106
^Craig Evans, Matthew (Cambridge University Press, 2012) page 455.
^Ulrich Luz, Studies in Matthew (William B. Eerdmans Publishing, 2005) page 58.
^Graham Stanton, A Gospel for a New People, (Westminster John Knox Press, 1993) page 148.