Kunlun Shandikawal oleh dua kapal misil Houbei Tipe 022 (2010)
|
Sejarah |
Angkatan Laut TiongkokChina
|
Nama |
Kunlun Shan |
Operator |
Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat |
Dipesan |
? |
Pembangun |
galangan kapal Hudong-Zhonghua |
Pasang lunas |
Juni 2006 |
Diluncurkan |
21 Desember 2006 |
Mulai berlayar |
30 November 2007 |
Pelabuhan daftar |
Armada Laut Selatan, Pangkalan Angkatan Laut Zhanjiang |
Ciri-ciri umum
|
Kelas dan jenis |
Dermaga transport ampibi tipe 071 |
Berat benaman |
25.000 ton [1] |
Panjang |
210 meter |
Lebar |
28 meter |
Daya muat |
7 m (21 feet) |
Pendorong |
|
Kecepatan |
25 knot (46 km/h) max[2] |
Jangkauan |
10.000 nmi (19.000 km) at 18 knot (33 km/h; 21 mph)[3] |
Kapasitas |
15-20 kendaraan lapis baja |
Tentara |
500-800 troops |
Awak |
120 |
Sensor dan sistem pemroses |
|
Peralatan perang elektronik dan tipuan |
UAT Electronic Support Measures |
Senjata |
|
Pesawat yang diangkut |
2-4 Z-8 Super Frelon |
Kunlun Shan (998) adalah kapal induk dermaga transport ampibi tipe 071 milik Republik Rakyat Tiongkok berkelas Yuzhao. Kapal ini dibuat di Galangan kapal Hudong-Zhonghua di Shanghai pada bulan Juni 2006 dan diluncurkan pada tanggal 21 Desember 2006. Setelah lulus percobaan, kapal ini ditugaskan pada Armada Laut Selatan pada tanggal 30 November 2007, di Pangkalan Angkatan Laut Zhanjiang. Perkiraan biaya pembuatan kapal ini adalah sekitar 300 juta dolar US.[4]
Sistem dermaga terletak di buritan kapal. Landasan helikopter di bagian buritan mampu menampung 2 hingga 3 helikopter berukuran medium.[4]
Penggunaan
Fungsi utama kapal induk Kunlun Shan 998 adalah untuk melancarkan serangan amfibi dan udara. Namun, kapal ini juga dapat digunakan untuk berbagai fungsi lain seperti menjadi landasan helikopter di perairan, mengirim bantuan kemanusiaan akibat bencana, mengevakuasi pengungsi dari suatu daerah, dan melancarkan operasi seperti menghadapi bajak laut di Laut Arab.[4] Kapal induk ini berperan aktif menyusuri perairan Somalia dan Teluk Aden yang diganggu oleh bajak laut semenjak Desember 2008, dan telah melakukan pengawalan terhadap 2.248 kapal-kapal Tiongkok dan asing atau sebanyak 213 armada.[5]
Misi pencarian Malaysia Airlines (2014)
Pada tanggal 9 Maret 2014, kapal ini digunakan untuk mencari Malaysia Airlines Penerbangan 370 yang menghilang pada tanggal 8 Maret 2014. Dari 239 jumlah penumpang dan awak pesawat yang menghilang, 154 diantaranya berwargakenegaraan Tiongkok.[6]
Referensi