Kulot (bahasa Peracis: culotte) adalah jenis pakaian yang dikenakan di bagian bawah tubuh. Istilah ini bisa merujuk pada rok belah, celana pria pada masa lampau, atau celana dalam wanita. Kulot adalah contoh kata dalam industri mode yang diambil dari desain lintas sejarah, bahasa dan budaya, kemudian digunakan untuk mendeskripsikan pakaian yang berbeda, dan bahkan sering kali menimbulkan kebingungan di antara sejarawan dan pembaca. Kata Perancis culotte dapat bermakna celana dalam, celana panjang, celana pendek, dll.; berasal dari kata Perancis culot, yang berarti bagian bawah suatu benda, dalam hal ini pakaian bagian bawah.
Di Kamus Besar Bahasa Indonesia, kulot diartikan sebagai celana berpotongan lebar dan sebatas lutut.[1] Sebagian yang lain mengartikan kulot sebagai perpaduan antara rok dan celana, yaitu celana yang memiliki potongan lebar. Kulot juga sering dipadankan dengan istilah rok celana.[2][3]
Model kulot
Celana kulot dapat dijumpai dalam berbagai macam model. Kulot tidak hanya dibuat dengan potongan lurus saja, tetapi kini ada juga kulot yang diberi tambahan ruffle hingga fringe.[4]
Ruffle Cullotes merupakan celana kulot yang dilengkapi dengan detail frill atau ruffle pada bagian tertentu terutama pada ujung bawahnya.
Pleated Cullotes merupakan celana kulot yang memiliki aksesn berlipit-lipit.
Baggy Cullotes merupakan celana kulot yang memiliki bentuk bervolume di bagian tengah sehingga memberikan tampilan yang kasual.
Printed Culottes merupakan celana kulot yang memiliki motif sangat khas, mulai dari motif bunga-bunga hingga etnik.
Fringe Culottes merupakan celana kulot yang memiliki aksen berumbai dan identik dengan gaya Bohemia.
Bahan kulot
Celana kulot dapat dibuat menggunakan banyak pilihan bahan. Bahan kain yang dimaksud yakni berupa kain denim, kain katun, kain sutra Thai, kain plisket, kain brokat, kain corduroy, kain drill, kain poliester dan kain linen.