Kukri (bahasa Nepali: खुकुरीkukri) adalah pisau tradisional Nepal yang memiliki mata pisau unik berbentuk melengkung. Pisau ini biasanya digunakan sebagai alat pemotong maupun sebagai senjata di Nepal dan di beberapa negara sekitarnya. Pisau ini menjadi ciri khas dari Angkatan Darat Nepal dan Resimen Gurkha di seluruh dunia. Kukri juga digunakan dalam berbagai kegiatan tradisi ritual seperti upacara pernikahan di Nepal. Dalam ejaan lain Kukri disebut juga "khukuri", "khukri", dan "kukkri" dalam bahasa India.[1]
Sejarah
Asal usul Kukri sebenarnya masih kontoversial, beberapa penulis barat menduga, bahwa kukri berdasarkan pada senjata Eropa yang dibawa ke Asia Selatan oleh Alexander Agung, tetapi para peneliti lain menduga sejarah Kukri ditarik lebih jauh lagi ke zaman prasejarah, ketika manusia menggunakan kayu yang dibengkokkan untuk berburu dan bertempur.[2] Di India juga ditemukan hipotesis bahwa Kukri berasal dari kopis. Burton (1884) menulis bahwa Musium Inggris menyimpan kukri kuno dari zaman Nepal Kuno yang bertuliskan karakter Pali. Selain itu, di antara Kukri kuno yang masih eksis saat ini, terdapat milik Drabya Shah (sekitar tahun 1559) yang disimpan di Museum Nasional Nepal di Kathmandu.
Pisau khas ini menjadi ciri khas dari pasukan Gurkha diseluruh dunia, mereka mempunyai dua kukri yang satu digunakan untuk upacara dan satu lagi digunakan untuk latihan.
Desain
Kukri dirancang terutama untuk memotong, bentuknya bervariasi dari yang langsung melengkung dengan sudut yang tajam maupun dengan sudut yang halus. Begitu juga dengan ketebalan pisaunya sangat bervariasi tergantung dari tugas dan asal-usul dibuatnya. Secara garis besar “spines”-nya bervariasi antara 5–10 mm dari pegangan, sedangkan panjang mata pisaunya bervariasi antara 26 – 38 cm untuk penggunaan umum. Total panjangnya sekitar 40 – 45 cm dan beratnya rata-rata antara 450 - 900 grams. Kukri untuk koleksi atau senjata seremonial biasanya lebih besar ukurannya, tetapi tidak digunakan secara umum. Salah satu pembuat kukri yang terkenal adalah Biswakarma Kami, yang mewarisi tradisi pembuatan kukri dari leluhurnya.
Pegangannya umumnya terbuat dari kayu atau tanduk kerbau, tetapi ada juga yang menggunakan gading, tulang maupun logam yang diikat dengan semacam getah pohon yang disebut dengan “laha”. Untuk sarungnya, biasanya terbuat dari kayu yang dilapisi oleh kulit atau logam.
Referensi
^Illustrated Oxford Dictionary. Great Britain: Dorling Kindersley. 1998. ISBN140532029-X.