Dua anak laki-laki bermain kotak kejutan dalam ilustrasi tahun 1863
Kotak kejutan adalah mainan anak-anak yang biasanya terdiri dari kotak musik dengan engkol.[1] Saat engkol diputar, mekanisme dalam kotak akan memainkan melodi. Biasanya, setelah beberapa putaran engkol atau ketika melodi selesai, tutup kotak akan terbuka dan figur seperti badut atau pelawak melompat keluar. Beberapa kotak kejutan memiliki mekanisme pembukaan yang acak, menambahkan unsur kejutan. Lagu yang sering digunakan adalah "Pop Goes the Weasel", di mana tutup kotak umumnya terbuka tepat saat kata 'pop' di lagu itu terdengar. Pada tahun 2005, kotak kejutan diakui dalam Hall of Fame Mainan Nasional,[2] tempat berbagai versi mainan ini, dari klasik hingga versi terbaru, dipamerkan.
Asal usul
Teori asal-usul jack-in-the-box sering dikaitkan dengan Sir John SchorneprelatInggris abad ke-14.[3] Ia digambarkan memegang sepatu bot dengan devil di dalamnya. Menurut legenda, ia memasukkan devil ke dalam sepatu bot untuk melindungi desa Marston Utara, Buckinghamshire. Dalam bahasa Prancis, mainan ini dikenal sebagai "diable en boƮte", yang berarti "devil dalam kotak". Istilah jack-in-the-box pertama kali muncul dalam sastra karya John Foxe, Actes and Monuments (pertama kali diterbitkan tahun 1563), yang menggambarkan penipuan penjual kotak.[4]
Sejarah
Kotak kejutan pertama kali diciptakan pada awal 1500-an oleh Claus, seorang pembuat jam Jerman. Ia membuat kotak kayu dengan pinggiran logam dan gagang yang, saat diputar, mengeluarkan animasi setan atau "Jack". Mainan ini dibuat sebagai hadiah ulang tahun untuk pangeran muda. Keunikan mainan ini menarik minat bangsawan lain, yang kemudian memesan "Devils-in-a-box" serupa untuk anak-anak mereka.[5][6]
Pada awal abad ke-18, dengan berkembangnya teknologi pembuatan mainan, kotak kejutan menjadi lebih terjangkau dan tidak lagi eksklusif untuk anak-anak keluarga kerajaan.[6]
Model
Mainan populer yang awalnya dibuat dari kayu, telah mengalami perkembangan bahan pembuatan seiring dengan kemajuan teknologi.[7] Pada tahun 1930-an, mainan ini berevolusi dengan dibuat dari timah, untuk menambahkan unsur gerak ke dalamnya. Kotak timah tersebut sering dihiasi dengan gambar dan lagu dari sajak anak-anak.[8] Seiring berjalannya waktu, kotak kejutan tidak lagi terbatas pada karakter badut saja. Mainan ini berevolusi dengan menampilkan berbagai karakter lain, seperti Winnie the Pooh, The Cat in the Hat, the Three Little Pigs, anak kucing, anjing, Curious George, Santa Claus, jerapah, dan banyak lagi.[9]
Distributor
Joy Toy, perusahaan yang berbasis di Italia dan Belanda, merupakan pelopor dalam mendistribusikan dongkrak dalam kotak sejak tahun 1935, berlangsung selama dua dekade. Setelah era Joy Toy, perusahaan seperti, Fisher Price, Chad Valley, Mattel dan Tomy mengambil alih peran penting dalam distribusi mainan ini.[5][9]
Dalam budaya populer
Kotak kejutan telah lama menjadi simbol dalam budaya populer, sering kali digunakan oleh kartunis untuk menggambarkan dan menyindir tokoh politik.[6] Pada awal tahun 1950-an, perusahaan makanan cepat saji Amerika Jack in the Box mengadopsi mainan ini sebagai maskotnya.[10] Selain itu, dalam film kartun Disney 1945, The Clock Watcher , karakter Donald Duck ditampilkan berusaha menutup Kotak kejutan dalam serangkaian upaya yang gagal.[11]
^"Classic Toys: Jack-in-the-Box". Retro Planet. 2009-08-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-25. Diakses tanggal 2019-03-25.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)