Kota bawah tanah Derinkuyu (bahasa Turki: Derinkuyu Yeraltı Şehri, arti: "sumur dalam")[1] adalah suatu kota bawah tanah kuno yang bertingkat-tingkat, tepatnya di Subprovinsi Derinkuyu, Provinsi Nevşehir, Turki. Dengan kedalaman hingga 54 m (177 kaki) di bawah permukaan tanah,[2] kota tersebut dapat menampung hingga sekitar 20.000 orang beserta hewan ternak dan bahan makanan mereka.[3] Ini adalah kota bawah tanah terbesar yang telah digali, selain dari beberapa kompleks bawah tanah lainnya yang tersebar di seantero wilayah Kapadokia di Turki.[2]
Situs kota bawah tanah Derinkuyu mulai dibuka untuk umum pada tahun 1969, dan 10%-15% dari keseluruhan situs saat ini dapat diakses oleh para wisatawan.[2] Derinkuyu berjarak 29 km sebelah selatan kota Nevşehir melalui jalan raya Niğde.[1]
Ciri khas
Luas kota bawah tanah Derinkuyu yang telah diekskavasi adalah seluas 4 km2 atau 1,5 mil2.[3] Kompleks kota bawah tanah ini tertata dengan baik dan memiliki berbagai fungsi publik tertentu, seperti galeri, ruang tinggal, kakus, ruang pertemuan, dapur umum, kapel, penjara, gudang senjata, lorong akses, sumur, serta cerobong udara khusus yang berguna saat komunitas mengadakan penggalian untuk waktu yang lama.[1][2] Diperkirakan terdapat ruang sekolah pula, yang bentuknya berupa gundukan tanah memanjang yang dikelilingi parit-parit; sedangkan kandang ternak letaknya selalu berada pada tingkat-tingkat teratas dari kompleks tersebut.[2]
Terdapat delapan tingkat yang dibuka untuk umum, dengan 204 jumlah anak tangga yang dapat dituruni dari tingkat teratas hingga terdalam pada kompleks tersebut.[2] Terdapat 18-20 tingkat yang lebih dalam lagi yang tidak dibuka untuk umum.[3] Walaupun demikian, diperkirakan masih banyak lagi bagian tersembunyi kota tersebut yang belum dieksplorasi.[2]
Sejarah
Terdapat kontroversi mengenai siapakah yang pertama kali membangun kompleks tersebut. Beberapa ahli Turki berpendapat bahwa bangsa Hittit yang membangun tingkat pertama sebagai gudang; karena cap-cap bangsa Hittit ditemukan penduduk setempat saat membangun pondasi rumah mereka, dan adanya kota Hittit kuno Göllü Dǎgi yang berada 20 km sebelah barat daya Derinkuyu.[1][3] Menurut penelitian Departemen Kebudayaan Turki, gua-gua pertama kemungkinan mulai diperdalam pada batuan vulkanik lunak di wilayah Kapadokia oleh bangsa Frigia (Phrygia), yaitu bagian dari bangsa Indo-Eropa kuno, pada abad ke-7 hingga ke-8 SM.[4] Ketika pemakaian bahasa Frigia punah di zaman Romawi Kuno dan digantikan oleh kerabat dekatnya[5] yaitu bahasa Yunani,[6] para penduduk yang kemudian telah beragama Kristen lalu menambahkan gua-gua bawah tanah mereka dengan bangunan kapel dan prasasti berhuruf Yunani.
Kota di Derinkuyu terbentuk sepenuhnya pada masa Bizantium, yang ketika itu kerap digunakan sebagai perlindungan terhadap MuslimArab selama peperangan Bizantium-Arab (780-1180).[7][8] Derinkuyu terhubung dengan kota-kota bawah tanah lainnya melalui terowongan yang panjangnya bermil-mil. Beberapa artefak yang ditemukan di pemukiman bawah tanah tersebut berasal dari Periode Bizantium Tengah, yaitu pada abad ke-5 hingga ke-10. Kota-kota ini tetap dipakai oleh para penduduk asli Kristen sebagai tempat perlindungan terhadap serangan suku-suku Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk pada abad ke-14.[9][10]
Setelah wilayah ini jatuh di bawah kekuasaan Utsmaniyah, kota-kota digunakan sebagai lubang perlindungan (bahasa Yunani: καταφύγια, katakomba) terhadap penguasa Muslim Turki.[11] Hingga akhir abad ke-20, penduduk Kapadokia Yunani dari waktu ke waktu masih menggunakan kota bawah tanah untuk melarikan diri dari penindasan oleh pihak Utsmaniyah.[12] R.M. Dawkins, seorang ahli bahasa Cambridge yang meneliti penduduk Yunani Kapadokia antara 1909-1911, mencatat pada tahun 1909: "ketika datang berita terbaru tentang pembantaian di Adana, sebagian besar penduduk Axo berlindung di ruang-ruang bawah tanah ini, dan selama beberapa malam tidak berani tidur di atas permukaan tanah". Ketika penduduk Kristen di wilayah tersebut terusir pada tahun 1923 dalam peristiwa pertukaran penduduk antara Yunani dan Turki, kompleks bawah tanah tersebut lalu tidak ditempati lagi.[8][13]
Kompleks tersebut ditemukan kembali pada tahun 1963, setelah warga setempat menemukan sebuah ruangan misterius di balik dinding di rumahnya. Penggalian selanjutnya telah membuka penemuan terhadap jaringan terowongan di kota bawah tanah tersebut.[14]
Kota bawah tanah lainnya
Selain Derinkuyu, kota-kota bawah tanah lainnya yang juga terbuka untuk umum adalah Kaymaklı, Özkonak, Özlüce, dan Gaziemir.[1] Di seantero Provinsi Nevşehir, Turki, diperkirakan terdapat sekitar 30 kota-kota bawah tanah.[3]
Galeri
Peta lokasi Derinkuyu, serta kota-kota lainnya di wilayah Kapadokia
Kota bawah tanah Derinkuyu dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (1985)
Denah gua dan lorong di kota bawah tanah Derinkuyu
Pintu batu. Tinggi 1–1,5 m, tebal 30–50 cm, dan berat 200–500 kg. Lubang di tengah dapat digunakan untuk membuka dan menutup, atau melihat tamu di luar.[15]
Para pengunjung dan tanda dilarang merokok
Ruang penyimpanan anggur di kota bawah tanah Derinkuyu
^Woodard, Roger D. The Ancient Languages of Asia Minor. Cambridge University Press, 2008, ISBN 0-521-68496-X, hlm. 72. "Unquestionably, however, Phrygian is most closely linked with Greek."
^Swain, Simon; Adams, J. Maxwell; Janse, Mark (2002). Bilingualism in Ancient Society: Language Contact and the Written Word. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press. hlm. 246–266. ISBN0-19-924506-1.