Kopling sentrifugal atau sambatan mengempar adalah kopling dengan gaya sentrifugal untuk menghubungkan dua poros segaris, dengan poros pemutar ditempatkan di dalam poros yang diputar.[1] Input dari kopling dihubungkan dengan poros engkol mesin, sedangkan output-nya bisa menggerakan poros, rantai atau sabuk.[2]Thomas Fogarty, yang juga menemukan balloon catheter juga dianggap sebagai penemu kopling sentrifugal pada tahun 1940-an, walaupun mobil dengan kopling sentirifugal sudah ada sejak 1936.[3]
Cara Kerja
Ketika Putaran mesin naik lebih tinggi maka lengan berpemberat di dalam kopling akan mengayun ke arah luar dan menekan kopling untuk berhubungan. Jenis paling umum mempunyai bantalan gesek atau “sepatu” yang terpasang melingkar untuk menghubungkan poros tengah dengan bagian dalam dari rumah kopling. Di poros tengah terdapat beberapa pegas yang terhubung dengan bantalan gesek. Ketika poros tengah berputar cukup cepat maka pegas ini akan merenggang dan membuat bantalan gesek bersentuhan dengan permukaan gesek yang terhubung dengan bagian yang akan diputar. Cara kerja ini bisa dibandingkan sebagagai kebalikan dari cara kerja rem drum.
Penggunaan
Kopling sentrifugal biasa digunakan pada motor bebek, skuter, gokart, peralatan berkebun, mobil mainan bermesin besar, sepeda bermesin dan gergaji mesin.[4]
Keuntungan
Tidak perlu mekanisme pengontrol
Lebih murah dari kopling jenis lain
Menjaga mesin dari terbakar secara internal, tidak mati ketika poros output dihentikan atau diperlambat.
Memutus beban ketika pada saat start atau idle stasioner .
Kerugian
Karena melibatkan gesekan maka akan ada tenaga yang hilang.
Karena melibatkan gesekan dan geseran maka tidak dianjurkan untuk penggunaan yang melebitkan beban berat dan membutuhkan torsi tinggi
Kopling sentrifugal cairan kering
Alat ini dipergunakan pada pesawat Taylor Aerocar pada akhir 1940-an dan awal 1950-an.[5]