Kopi Arabika Sipirok merupakan varietas kopi arabika yang menjadi sala satu komoditi unggulan yang berasal dari Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera utara, Indonesia.[1] Kopi Arabika Sipirok memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak masa kolonial Belanda. Pada sekitar tahun 1839, ketika Kerajaan Siregar Akkola Dolok berkuasa, tanaman kopi pertama kali diperkenalkan dan mulai diperdagangkan dengan Belanda.[2]
Kopi ini tumbuh subur di dataran tinggi Sipirok, yang memiliki suhu udara dingin, tepatnya di kawasan penyangga Cagar Alam Sibual-buali pada ketinggian 1.200 hingga 1.300 meter di atas permukaan laut. Kondisi geografis yang ideal ini menjadikan daerah tersebut sebagai salah satu sentra kopi Arabika terbaik di Sumatera. Perkebunan kopi di Sipirok sebagian besar dikelola oleh masyarakat setempat dengan metode tradisional dan mendapat perlindungan sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian varietas kopi khas Tapanuli. [1][3]
Selain memiliki kualitas yang dikenal luas, kopi Arabika Sipirok juga telah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis pada Februari 2018 dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, yang mengukuhkan keunikan dan reputasi kopi ini di kancah nasional maupun internasional.