Konverter termion terdiri dari elektroda panas yang secara termionik memancarkan elektron melewati sawar energi potensial ke elektroda yang lebih dingin, menghasilkan output daya listrik yang berguna. Uap sesium digunakan untuk mengoptimalkan fungsi kerja elektroda dan menyediakan pasokan ion (melalui ionisasi permukaan atau ionisasi tumbukan elektron dalam plasma) untuk menetralkan muatan ruang elektron.
Definisi
Dari sudut pandang elektronika fisik, konversi energi termion adalah produksi langsung daya listrik dari panas oleh emisi elektron termionik. Dari sudut pandang termodinamika,[1] ini adalah penggunaan uap elektron sebagai fluida kerja dalam siklus penghasil daya. Konverter termion terdiri dari elektroda pemancar panas yang darinya elektron diuapkan oleh emisi termionik dan elektroda kolektor yang lebih dingin di mana elektron terkondensasi setelah konduksi melalui plasma antarelektroda. Arus yang dihasilkan, biasanya beberapa ampere per sentimeter persegi permukaan pemancar, memberikan daya listrik ke beban pada perbedaan potensial tipikal 0,5–1 volt dan efisiensi termal 5–20%, tergantung pada suhu pemancar (1500–2000 K) dan mode operasi.[2][3]
Lihat pula
Referensi