Kong Fuk Miau berawal dari sebuah kuil yang didirikan sekitar tahun 1800 oleh gabungan imigran Tionghoa asal Provinsi Guangdong dan Fujian yang kemudian menamai tempat ibadah itu menjadi "Kuil Orang Guangdong dan Fujian".[1] Kuil Kong Fuk Miau dijadikan sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi (cagar budaya) Kota Mentok.[1]
Simbol kerukunan suku bangsa dan agama
Kong Fuk Miau berdampingan dengan Masjid Jami, sebuah pemandangan langka dimana tempat ibadah warga Tionghoa berdiri berdekatan dengan tempat ibadah umat Muslim.[1] Kedua bangunan ini terletak di dekat terminal bus Kota Muntok.
Majid Jamik yang didirikan sekitar 80 tahun kemudian (tahun 1883) bersama kuil ini telah menjadi simbol kerukunan antar suku dan agama di Kepulauan Bangka-Belitung sejak abad ke-19.[3][4] Pembangunan Masjid Jami dilakukan secara gotong royong oleh warga Tionghoa dan Melayu, antara lain diperlihatkan dengan sumbangan dari pihak kuil berupa tiang penyangga untuk masjid.[5]
Dalam berbagai festival Tionghoa maupun Melayu, warga dari beragam suku pun saling bersilaturahmi dan ikut meramaikan.[6] Festival-festival besar yang diadakan di Kong Fuk Miau antara lain, Imlek, Cap Go Meh dan Sembahyang Rebut.[5][6][7]