Kolonisasi ruang angkasa

Konsep seorang seniman tentang sebuah habitat angkasa yang disebut Stanford torus.

Kolonisasi angkasa, juga disebut tempat tinggal angkasa, adalah sebuah perencanaan habitat manusia permanen di luar Bumi. Ini merupakan salah satu topik utama dalam sains fiksi. Beberapa grup perancang di NASA dan lainnya telah memeriksa kemungkinan skema yang berbagai macam.

Metode

Pendukung kehidupan

Kolonisasi angkasa

Planet Dalam

Planet Luar

Supaya manusia bisa terus hidup di luar Bumi, habitat harus menjaga lingkungan yang masih mirip dengan Bumi, misal homeostasis. Habitat harus berisi spesies non-manusia—contohnya, mikroorganisme dan bibit tumbuhan.

Hubungan antara organisme, habitat mereka dan lingkungan non-Bumi adalah:

  • Organisme dan habitat mereka diisolasi penuh dari lingkungan (misal termasuk biosfer buatan, biosfer 2, sistem pendukung kehidupan)
  • Merngubah lingkungan agar dapat menjadi habitat ramah-kehidupan (sebuah proses yang disebut terraforming)
  • Mengubah organisme agar menjadi lebih cocok dengan lingkungan, yaitu menyatukan habitat menjadi organisme

Replikasi-sendiri

Replikasi-sendiri adalah pilihan tambahan, karena ia dapat memberikan peningkatan jumlah koloni, sehingga mengurangi biaya dan ketergantungan kepada Bumi. Tujuannya termasuk yang mengharapakan hanya informasi dari Bumi (ilmiah, teknik, hiburan, dll) dan koloni yang hanya membutuhkan persediaan periodik benda ringan, seperti sirkuit terpadu, obat, bahan genetika, dll.

Besarnya populasi

Pada 2002, antropologis Dr. John Moore memperkirakan bahwa sebuah populasi 150-189 akan mencukupi reproduksi normal untuk 60-80 generasi yang kira-kira sama dengan 2000 tahun.

Sebuah populasi yang minimum dari dua wanita dapat dilakukan selama embrio manusia tersedia dari Bumi.


Lihat pula

Pranala luar