Kipait,[2]bunga bulan atau paitan (Tithonia diversifolia) adalah sejenis tumbuhan yang berbentuk seperti bunga matahari yang kelopaknya berwarna kuning dan inti bunga berwarna jingga. Bunga ini disebut juga sebagai Mexican sunflower atau bunga matahari Meksiko karena berasal dari Meksiko dan menyebar ke negara-negara tropika basah dan subtropika di Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.[3]
Paitan termasuk kedalam famili Asteraceae. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada tanah yang kurang subur, yang sering ditemui di semak di pinggir jalan, lereng-lereng tebing atau sebagai gulma di sekitar lahan pertanian. Adaptasi tumbuhan paitan cukup luas, berkisar antara 2-1.000 m di atas permukaan laut.[3]
Manfaat
Manfaat paitan sebagai berikut:
Suplemen pupukan organik, untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman.
Mengurangi polutan dan menurunkan tingkat jerap P, Al, dan Fe aktif.
Bahan Pupuk organik, mampu meningkatkan bobot segar tanaman karena mudah terdekomposisi dan dapat menyediakan nitrogen dan unsur hara lainnya bagi tanaman. Keunggulan serasah paitan sebagai pupuk organik adalah cepat terdekomposisi dan melepaskan unsur N, P, dan K tersedia. Aplikasi pupuk organik asal paitan meningkatkan produktivitas tanaman kedelai, padi, tomat,okra, dan dilaporkan sebagai sumber unsur hara utama pada tanaman jagung di Kenya, Malawi, dan Zimbabwe.[3]
Menurunkan kadar glukosa dalam darah sehingga sangat bermanfaat bagi penderita diabetes/kencing manis. Oleh karena itu, Kipait disebut juga sebagai tanaman insulin.[4]
Mengobati gatal-gatal dan kudis, dengan cara merebus daun kipait kemudian air digunkan air mandi, sedangkan daun sisa digosokan pada area yang gatal.[4]
Mengoksidasi kulit sel bakteri, maksudnya kipait dapat dijadikan sebagai bakterisida dikarenakan mengandung senyawa 'Picrassane quassioniod.'
Mencegah tumbuhnya parasit jamur, kandungan 4-methilaten picrasane tipe quassinoid, janicins H, I dan J pada daun memberikan efek jamur sulit untuk bertahan hidup.
Bahan uji dosis perendaman telur ikan mas
Reproduksi
Paitan dapat diperbanyak secara vegetatif atau generatif.
Perbanyakan vegetatif menggunakan akar dan stek batang
atau tunas, atau tumbuh tunas baru setelah dipangkas
(Jufri 2010). Perbanyakan dengan stek lebih mudah
dibandingkan dengan biji. Stek ditanam pada tanah lembap
dan terlindung dari matahari. Panjang stek 20–40 cm,
penanaman pada posisi tegak atau miring dan
dimasukkan ke dalam tanah pada kedalaman 10 cm
dengan jarak antarstek 10 cm.[5]