Ketut Bangbang Gde Rawi (lahir 17 September 1910, meninggal
18 April 1989) adalah ilmuwan dan pakar kalender Bali.
Latar belakang
Ketut Bangbang Gde Rawi dilahirkan di Desa Celuk, Sukawati, Bali, pada 17 September 1910 sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Ayahnya adalah Jro Mangku Wayan Bangbang Mulat dan ibunya Jro Mangku Nyoman Rasmi.
Gde Rawi belajar di sekolah Goebernemen Negeri di tempat kelahirannya di Sukawati. Setelah tamat dari Sekolah Menengah Atas, pada usia 19 tahun, Gde Rawi mengembangkan minatnya terhadap ilmu wariga, adat, dan filsafat agama Hindu. Untuk itu ia rajin mengunjungi pusat-pusat pengkajian agama, mempelajari lontar, menekuni wariga dan berdiskusi dengan tokoh-tokoh agama. Ia juga tertarik pada bidang kesenian, seperti tari dan seni rupa. Ia sempat mengembangkan kecakapannya dalam memahat dan melukis selama tahun 1930-an. Selain itu, ia juga pernah bekerja sebagai tukang jahit, berjual-beli pakaian jadi dan perhiasan emas.
Menekuni kalender
Pada awal 1940-an, sebelum kemerdekaan, Gde Rawi pernah diangkat menjadi perbekel di Celuk. Saat itu, ia mewarisi banyak pustaka lontar dan karenanya banyak orang yang datang kepadanya untuk berkonsultasi tentang hari-hari baik untuk upacara dan kegiatan adat lainnya. Namanya pun tersiar dan dikenal oleh masyarakat luas, sehingga tokoh-tokoh adat dan agama se-Kabupaten Gianyar memintanya untuk menyusun kalender. Dengan rendah hati ia menolak permintaan tersebut.
Namun, permintaan dan desakan semakin gencar, dan pada rapat-rapat sulinggih Bali Lombok antara tahun 1948-1949, dikeluarkan keputusan untuk memberikan kepercayaan kepada Gde Rawi untuk membuat kalender Bali. Gde Rawi akhirnya tak dapat menolak lagi. Setahun berikutnya ia mulai mengerjakan kalender tersebut dan dicetak oleh penerbit Pustaka Balimas, sebuah penerbit besar di Bali saat itu.
Pranala luar