Keseleo
Keseleo atau terkilir, adalah istilah umum untuk cedera otot. Dalam bahasa medis, ada dua istilah yang merujuk pada kondisi ini namun memiliki arti yang berbeda yaitu sprain dan strain. Dalam Bahasa Indonesia kedua istilah ini sering diterjemahkan sebagai satu kata yang sama, yaitu ‘keseleo’ dan/atau ‘terkilir’ namun sebenarnya ada perbedaan arti:
Sendi disambung menjadi satu dan dikuatkan oleh jaringan ikat yang disebut ligamen. Otot menempel pada sendi dengan bantuan jaringan ikat yang disebut tendon. Dengan kata lain, sprain adalah cedera sendi yang biasanya melibatkan robek ringan (trauma mikro) pada ligamen dan kapsul sendi. Bagian tubuh yang biasanya mengalami sprain adalah jempol, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan. "Strain" adalan cedera pada tendon atau pada otot itu sendiri. Bagian tubuh yang biasanya mengalami strain adalah betis, selangkangan, otot hamstring (otot paha belakang), punggung, dan kaki (umumnya karena olahraga). PenyebabSprain dan strain adalah 2 tipe kerusakan atau cedera jaringan lunak. Jaringan lunak terbuat dari kumpulan serat. Otot dan tendon mengandung sel-sel yang memonitor tingkat kontraksi dan peregangan. Dengan aktivitas sehari-hari, otot dan tendon menggunakan kontraksi ringan untuk melawan peregangan yang berlebihan. Namun gerakan mendadak dengan intensitas kuat dapat memberikan tekanan terlalu kuat pada jaringan, membuat serat meregang melebihi kapasitasnya dan robek. Perdarahan dari pembuluh darah akibat perobekan inilah yang menyebabkan adanya bengkak.[2] Sprain bisa disebabkan oleh jatuh, terpelintir, atau tekanan pada tubuh yang menyebabkan sendi bergeser sehingga terjadi cedera ligamen. Strain bisa disebabkan otot/tendon terpelintir atau mengalami tarikan, overstressing, dan mengangkat benda berat.[3] GejalaGejala sprain:
Gejala strain:
Sprain dan strain level akut dapat dikategorikan menurut tingkat keparahannya:
PenangananPenanganan pada keseleo dan terkilir bisa dilakukan dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation):
Selain metode RICE, obat anti nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen juga dapat dikonsumsi untuk mengurangi rasa nyeri. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pasca cedera meliputi kegiatan berat, konsumsi alkohol, dan pijat pada area cedera dalam 72 jam setelah cedera karena dapat memperburuk pembengkakan.[4] Referensi
|