Pada bulan Desember 2016, 62 orang tewas akibat keracunan metanol di Irkutsk, salah satu kota terbesar di Siberia, Rusia.. Keracunan ini dipicu oleh minuman alkohol oplosan palsu[a] yang sebenarnya merupakan losion mandi beraroma dengan label etanol.[1][2][3]
Dengan sepertiga harga vodka biasanya, losion mandi menjadi bahan minuman karena murah di tengah lesunya ekonomi.[1] Pembelian losion mandi meningkat dalam beberapa tahun terakhir seiring terpuruknya ekonomi Rusia akibat harga minyak yang rendah dan sanksi internasional yang dipicu krisis Ukraina.[3] Sebelum insiden ini, Wakil Perdana Menteri Rusia pernah menyatakan bahwa alkohol non-tradisional mencakup 20% total alkohol yang dikonsumsi di negara ini.[4] Oleh karena itu, keracunan alkohol di Rusia sering terjadi, namun kasus yang satu ini dianggap "luar biasa" oleh Associated Press karena jumlah korbannya tinggi.[3]
Losion dicampur dengan metanol (metil alkohol, alkohol kayu, CH3OH), alkohol sederhana yang meracuni sistem saraf pusat dan beberapa bagian tubuh. Metanol lebih murah daripada etanol (etil alkohol, alkohol gandum, CH3CH2OH), alkohol yang terkandung dalam vodka dan minuman beralkohol lainnya. Kedua alkohol ini memiliki ciri-ciri serupa dan sulit dibedakan. Isinya tidak sesuai dengan label botol yang mencantumkan etil alkohol, tepatnya "93 persen etil alkohol, ekstrak hawthorn, minyak limun, dietil ftalat, dan gliserol."[5] Menurut laporan awal, 57 orang dilarikan ke rumah sakit, 49 di antaranya sekarat.[1][3] Para korban merupakan penduduk miskin Novo-Lenino di Irkutsk berusia antara 35 dan 50 tahun.[2][6] Menurut laporan selanjutnya, jumlah korban mencapai 107 orang, 62 di antaranya meninggal dunia.[7][8]
Dampak
Sejumlah orang yang terlibat dalam produksi losion tersebut ditangkap oleh kepolisian Rusia. Sekitar 500 liter (130 US gal) losion palsu yang tersisa disita dari sebuah pabrik bawah tanah.[3]
Setelah insiden ini, juru bicara presiden Rusia menyebut insiden ini sebagai "bencana mengerikan". Dmitry Medvedev, Perdana Menteri Rusia, meminta agar cairan alkohol non-tradisional seperti losion mandi dilarang beredar; menurutnya, "ini seharusnya tidak terjadi dan kita harus menghentikannya."[3] Pada tanggal 21 Desember 2016, kantor berita Rusia Interfax melaporkan bahwa Putin berencana menurunkan pajak alkohol untuk mencegah konsumsi alkohol oplosan; ia meminta para pejabat mengajukan rancangan kebijakannya pada 31 Maret 2017.[9]