Kepala Bhairava adalah sebuah topeng yang berasal dari Periode Malla di Nepal. Patung ini ditemukan di Lembah Kathmandu, Nepal. Topeng ini dibuat pada abad ke-16. Topeng ini terbuat dari sepuhan tembaga dengan tambahan batu kuarsa dan dicat.[1] Bhairawa (Sanskerta: भैरव) adalah salah satu dari banyak manifestasi dari Dewa Hindu Siwa. Bhairava adalah salah satu simbol kehancuran dalam mitologi Hindu. Konsep Bhairava tidak hanya ditemukan di agama Hindu, tetapi juga ditemukan di agama Buddha dan Jain.[2] Pada topeng Kepala Bhairava yang ditemukan di Lembah Kathmandu, sebuah kalung yang terdiri atas figur-figur ular dan tengkorak menghiasai topeng tersebut. Topeng ini mewujudkan amarah dewa Siwa.[1]
Deskripsi
Bhairawa adalah sebuah manifestasi Dewa Kehancuran Siwa yang dipercaya memiliki sembilan wajah dan tiga puluh empat tangan, dan biasa direpresentasikan sebagai figur berkulit hitam yang tidak mengenakan pakaian. Nama bhairawa secara harafiah berarti "keganasan" atau "teror". Bhairawa direpresentasikan sebagai dewa yang mengerikan dalam mitologi Hindu. Legenda menceritakan bahwa asal-usul Bhairawa adalah ketika Dewa Wisnu dan Dewa Brahma sedang bertentangan.[3] mengenai siapa di antara mereka yang merupakan dewa paling tinggi di alam semesta. Brahma mengkonsiderasikan dirinya sebagai dewa paling tinggi di alam semesta karena dia memiliki lima kepala seperti Siwa. Karena marah, Siwa melempar sebuah kuku dari jarinya dan pada saat itu juga kuku tersebut berubah menjadi sebuah iblis Kala Bhairawa. Iblis Kala Bhairawa memotong salah satu kepala Brahma hingga Brahma Menyadari kesalahannya. Kala Bhairawa terkadang direpresentasikan sedang memegang salah satu kepala Brahma ("Brahma kapāla").[4]
Orang Newar di Nepal menyembah Bhairawa sebagai salah satu dewa yang penting. Ini dapat diasumsikan dari banyaknya kuil yang didedikasikan untuk dewa Bhairawa di Nepal.[5] Topeng Kepala Bhairawa yang disimpan di Metropolitan Museum of Art, New York ini berasal dari Periode Malla di Nepal. Topeng ini ditemukan di Lembah Kathmandu, Nepal. Pada tahun 2012, topeng ini diberikan kepada Metropolitan Museum of Art oleh keluarga Zimmerman.[1] Anting-anting dari topeng tersebut memiliki bentuk seperti ular yang terjalin. Topeng ini memiliki bentuk yang mirip dengan sebuah contoh yang muncul dalam sebuah inskripsi dari tahun 1560, yang menyimpulkan bahwa topeng Kepala Bhairawa ini mungkin berasal dari abad ke-16.[1] Sebelumnya, topeng ini ditemukan dalam keadaan telinga sebelah kanannya hilang beserta atributnya, sebuah liontin terbuat dari tembaga yang ada kuping sebelah kirinya digunakan sebagai referensi untuk proses restorasinya.[6]
Lihat juga
Referensi
Pranala luar