Kemban (busana modern)Kemban atau baju top[1] (serapan dari bahasa Belanda: toppen) adalah jenis pakaian atasan wanita yang tidak memiliki bagian bahu dan lengan baju. Jenis pakaian seperti ini biasanya bermodel agak ketat di bagian payudara dan biasanya menggunakan karet pakaian di bagian atas dan bawahnya untuk mencegah pakaian tersebut merosot. Di Indonesia, baju atasan tubular umumnya digunakan sebagai dalaman bagi wanita. SejarahAsal mula kemunculan kemban modern adalah pakaian pantai atau pakaian musim panas kasual yang dikenakan oleh gadis-gadis muda pada tahun 1950-an yang menjadi semakin populer pada 1970-an dan kembali populer pada 1990-an dan 2000-an.[2] Pada tahun 2012, perancang busana asal Israel, Elie Tahari, mengeklaim bahwa ia membantu mempopulerkan kemban setelah kedatangannya di New York pada tahun 1971.[3] Kemban modern mula-mula, seperti yang disebut oleh Tahari ditemukan di suatu pabrik di New York yang dijalankan oleh Murray Kleid, berupa pakaian berbahan gauze elastis berbentuk tabung yang dilaporkan merupakan hasil kesalahan produksi pabrik. Murray tetap memproduksi produk ini selama bertahun-tahun sebelum akhirnya Tahari membeli tabung dari Kleid, yang kemudian mendirikan pabriknya sendiri untuk memproduksi kemban modern secara massal untuk memenuhi permintaan yang meluas.[3] Kontroversi tema busanaPada tahun 2010-an, penggunaan kemban dilarang oleh beberapa sekolah di Amerika Serikat (misalnya, salah satu aturan berpakaian di sekolah di New Jersey melarang pemakaian kemban modern karena "terlalu 'mengganggu' untuk anak laki-laki kelas 8 SMA").[4] Pada tahun 2018, para penentang dari larangan-larangan pemakaian kemban berpendapat bahwa larangan-larangan tersebut merupakan "bentuk celaan fisik" pada wanita dan tidak seharusnya ada. Oleh sebab tersebut, di salah satu distrik sekolah di daerah San Francisco Bay, berdasarkan saran dari Organisasi Nasional Wanita, pemakaian kemban (bersama dengan rok mini dan pakaian-pakaian lain yang sebelumnya dilarang) diizinkan lagi.[5] Referensi
|