Zoo Atlanta atau dalam bahasa Indonesia: Kebun Binatang Atlanta, adalah sebuah taman zoologi yang terakreditasi Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium (AZA) di Atlanta, Amerika Serikat. Presiden dan CEO-nya saat ini adalah Raymond B. King.
Sejarah
Kebun Binatang Atlanta didirikan pada tahun 1889, ketika pengusaha George V. Gress membeli sirkus keliling yang bangkrut dan menyumbangkan hewan-hewannya ke kota Atlanta. Para pejabat kota memilih untuk menempatkan koleksi satwa di Grant Park, yang masih menjadi lokasi kebun binatang saat ini. Penghuni asli kebun binatang ini termasuk beruang hitam, rakun, jaguar, hyena, rusa, kijang, babi Meksiko, singa betina, monyet, dan unta.[2] Koleksi kebun binatang ini bertambah pada tahun 1930-an dengan sumbangan pribadi dari kebun binatang pribadi milik Asa G. Candler, Jr.[3]
Pada tahun 1950-an dan 1960-an terjadi beberapa periode renovasi dan pembangunan di kebun binatang ini, namun pada awal 1970-an, banyak pameran dan fasilitasnya yang sudah ketinggalan zaman dan menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Pada tahun 1970, sekelompok kecil warga yang peduli mendirikan Atlanta Zoological Society dengan harapan dapat menggalang dana dan kesadaran untuk lembaga tersebut.
Setelah mengalami periode penurunan pada pertengahan 1980-an, kebun binatang ini diprivatisasi pada tahun 1985 dengan pembentukan organisasi nirlaba, Atlanta Fulton-County Zoo Inc. dan berganti nama menjadi Kebun Binatang Atlanta pada tahun yang sama. Periode restorasi agresif selama 20 tahun kemudian diikuti, ditandai dengan beberapa pembukaan pameran terkenal, termasuk Hutan Hujan Afrika Ford, pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Sepasang panda raksasa, Lun Lun dan Yang Yang, tiba di kebun binatang ini pada tahun 1999 dan memulai debutnya di sana pada tahun 1999.[4]
Konservasi dan riset
Pernyataan misi Zoo Atlanta adalah "Kami menyelamatkan satwa liar dan habitatnya melalui konservasi, penelitian, pendidikan, dan pengalaman yang menarik. Upaya kami menghubungkan masyarakat dengan satwa dan menginspirasi aksi konservasi."
Spesies yang terkena manfaat dari dukungan konservasi dari Zoo Atlanta termasuk tetapi tidak terbatas pada panda raksasa, gajah Afrika, tamarin singa emas, gorila dataran rendah barat, katak emas Panama, panda merah, macan dahan, berang-berang raksasa, orangutan Kalimantan, spesies burung nasar Afrika seperti burung nasar berkerudung dan burung nasar nubia, dan spesies reptil asli seperti ular nila timur dan terapin punggung berlian.
Pada tahun 2018, kebun binatang ini dinobatkan sebagai 10 Kebun Binatang Riset Terbaik atas kontribusinya dalam penelitian ilmiah yang telah ditelaah oleh rekan sejawat.[5]
^"A Circus at Auction". Atlanta Evening Journal. March 28, 1889.
^Desiderio, Francis (2000). "Raising the Bars: The Transformation of Atlanta's Zoo, 1889-2000". Atlanta History: A Journal of Georgia and the South. 43 (4): 7–43.