Kayan adalah suku orang Karenni, minoritas etnis Tibet-Burma di Myanmar (Burma). Salah satu sebutan nama Kayan terdapat dalam Khin Maung Nyunt The Ka-Yans (Karen putih) dari Daerah Pinlong (1967), tetapi ia merujuk bukan kepada Padaung, tetapi Karen Putih. DalamThe Hardy Padaungs (1967), penulis yang sama menyatakan bahwa suku Padaung lebih senang dikenal sebagai Kayan.[1]
Penduduk Kayan di Provinsi Mae Hong Son di Thailand Utara menyebut diri mereka sebagai Kayan dan merasa tersinggung dengan penggunaan istilah "Padaung" atau "suku bukit Karen leher Jinjang". Padaung (Yan Pa Doung) adalah istilah Shan bagi Kayan Lahwi (grup dimana kaum wanita mengenakan lingkaran pada bagian leher).
Suku Kayan terdiri dari kelompok sebagai berikut: Kayan Lahwi, Kayan Ka Khaung (Gekho), Kayan Lahta, Kayan Ka Ngan. Kayan Gebar, Kayan Kakhi dan Kayaw juga kadang dikelompokkan bersama suku Kayan.
Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an,[2] akibat perselisihan dengan rezim militer di Burma, banyak suku Kayan melarikan diri ke Thailand. Di situ mereka tinggal dalam status tidak menentu di perbatasan, dalam kampung yang didirikan untuk memamerkan mereka ke wisatawan.
Menurut U Aung Roe (1993:21 ss), terdapat sekitar 40.000 Kayan di Negeri Shan (sekitar wilayah Pekon) dan 20.000 di Negeri Kayah (sekitar Demawso dan Loikow). Diperkirakan terdapat sekitar 130.000 Kayan pada tahun 2004.[3] Di Mae Hong Son, terdapat sekitar 600 Kayan yang menghuni tiga desa terbuka untuk pelancong, atau di kamp perlindungan Ban Mai Nai Soi.
Catatan kaki
^Rastorfer, Jean-Marc (1994), On the Development of Kayah and Kayan National Identity, Bangkok: Southeast Asian Publishing House