Fondasi katedral ini berasal dari periode Romawi sekitar abad ke-4 M. Bangunan yang berdiri pada masa itu adalah sebuah basilika Kristen yang kemudian diperluas ke arah barat pada abad kedelapan dan kesembilan. Keputusan untuk mengubah tampak bangunan dan mendirikan dua menara di barat kemungkinan dilakukan pada masa kekuasaan Raja István I dari Hungaria. Setelah terjadinya kebakaran besar pada tahun 1064, pembangunan basilika bergaya Romanesque dilakukan dengan keterlibatan arsitek-arsitek Italia. Pada abad pertengahan, gereja ini diperbesar dengan dua menara dan kapel bergaya Goth. Pada masa pendudukan Turki (1543-1686), katedral ini mengalami kerusakan, sehingga harus direkonstruksi. Gaya Neo-Romanesque yang dimiliki katedral ini merupakan hasil dari proyek rekonstruksi pada tahun 1882 hingga 1891 berdasarkan rancangan arsitek WinaFriedrich von Schmidt.
Gereja ini memiliki panjang 70 meter, lebar 22 meter, dan tinggi menaranya mencapai 60 meter.