Kirsa Jensen (lahir, (1968-12-15)15 Desember 1968) adalah anak perempuan berusia 14 tahun yang tinggal di Napier, Selandia Baru ketika dia menghilang pada 1 September 1983 saat mengendarai kudanya, Commodore. Kirsa tidak pernah kembali ke rumah malam itu dan tidak pernah terlihat sejak saat itu. Kudanya ditemukan berkeliaran di dekat Sungai Tutaekuri, tapi jejak Jensen tidak pernah ditemukan, dan kasus ini tetap belum terpecahkan.[1] Polisi yakin bahwa Kirsa diculik dan dibunuh. Kasus ini adalah salah satu dari beberapa misteri pembunuhan yang belum terpecahkan di Selandia Baru.[2][3]
Hilangnya Kirsa
Sekitar pukul 15.00 pada 1 September 1983, Kirsa mengendarai kudanya untuk berkeliling pada sore itu ke sebuah pantai. Konfirmasi terakhir dari penampakannya adalah wajah berlumuran darah dan kudanya berada di dekat mulut Sungai Tutaekuri. Ia juga terlihat berbicara dengan seorang pria berkendaraan putih sekitar waktu yang sama.
Pencarian
Karena Kirsa tidak kembali ke rumah pukul 17.30, keluarganya mulai mencarinya, dan memberitahu polisi tak lama setelah itu. Meskipun keberadaan kuda itu diketahui, pencarian lanjutan oleh polisi dan relawan pada hari berikutnya, termasuk di sungai dan saluran air lainnya, tidak membuahkan tanda-tanda keberadaan Kirsa.
Pada 6 September, hadiah $5000 ditawarkan oleh surat kabar Napier untuk informasi apapun yang mengarah kepada penemuan Kirsa. Berbagai paranormal dan media berusaha membantu polisi, tetapi tidak membantu.[4]
Kasus masih terbuka
Tersangka utama dalam kasus ini adalah John Russell, yang diyakini telah melakukan pemerkosaan terhadap Kirsa. Dia menyerahkan dirinya kepada polisi sebagai orang yang pernah terlihat dengan Jensen. Polisi menyelidiki rumah dan truk miliknya, tetapi tidak ada bukti yang ditemukan bahwa Kirsa pernah bersamanya. Tak lama setelah itu, Russell pergi ke fasilitas psikiatri Rumah Sakit Lake Alice untuk meminta bantuan medis. Empat minggu setelah pembebasannya, Russell bunuh diri dengan cara menggantung dirinya di penginapan Hastings. Ia tidak meninggalkan catatan mengenai alasannya membunuh dirinya sendiri.[5][6] Kasus ini tetap terbuka. Pada tahun 2009, petugas mengatakan bahwa mungkin ada lebih banyak bukti yang menunjukkan Russell tidak terlibat dari itu dia.[7]
Pada tahun 1999, pria Melbourne mengaku kepada polisi bahwa ia telah membunuh Kirsa tapi tidak memiliki bukti mendasar.[8]
Pada tahun 2012, pekerja menemukan tulang manusia di daerah dan pada awalnya mereka mengira itu adalah tulang-belulang Kirsa. Pemeriksaan menemukan bahwa tulang-belulang tersebut terlalu tua untuk dianggap sebagai milik Kirsa.[9]
Peninggalan
Dukungan Korban
Pada tahun 2009, ibu Jensen, Robyn Jensen, bekerja sebagai pembina sekolah dan memiliki praktik pribadi. Dia bilang dia ingin menyediakan tempat di mana orang tua yang anak-anaknya terbunuh dapat terhubung dengan orang lain yang menderita trauma seperti ini, berbicara, mengajukan pertanyaan, melakukan terapi, dan kerja kelompok. Pada tahun 2003, Robyn melakukan studi untuk gelar magisternya berjudul The grief experiences of parents who have lost a child through violent crime.[10]
Tanda peringatan
Sebuah plakat peringatan didirikan dan pohon pohutukawa ditanam di lokasi hilangnya Kirsa oleh masyarakat setempat. Pada tahun 2006, pohon itu dirusak oleh pengacau.[11]
Sebuah kapel didekasikan untuknya di Gereja Saint Augustine di Napier yang merupakan lokasi pengabdian ayah Kirsa saat ayahnya masih menjabat seorang menteri di sana yang telah dirubuhkan pada tahun 2020.[12]
Lihat pula
Referensi
Bacaan lebih lanjut
- Kirsa – A Mother's Story, Robyn Jensen, David Ling Publishing Limited, 1994, ISBN 0 908990 21 9
- Psychic Detective: A Spiritual Investigation Into Unsolved Crimes, Scott Russell-Hill, McMillan Press, ISBN 9781405037402
- Unsolved Murders in New Zealand, Tory Williams, Griffen Pers, Sydney, 1999, ISBN 1 86958 724 3