Kantung ketuban dan cairan ketuban di dalamnya merupakan cairan ketuban atau air ketuban yang sama pecah sesaat sebelum kelahiran. Kantung tersebut terdiri dari dua selaput dan merupakan rumah bayi Anda saat berada di dalam rahim fungsinya yaitu membuat bayi tetap hangat, aman, dan dikelilingi oleh cairan lembut. Selaput ini biasanya pecah saat bayi lahir dan bisa bocor atau bocor ke luar tubuh. Dalam beberapa kasus, jika kantung ketuban belum pecah dan dokter perlu menginduksi persalinan, kantung ketuban mungkin perlu dipecah menggunakan alat khusus untuk menginduksi persalinan dan menginduksi persalinan. Kebanyakan wanita mulai mengalami kontraksi dalam beberapa jam setelah ini. Namun, jika selaput ketuban pecah sebelum persalinan dimulai, metode induksi lain dapat digunakan, bayi tidak dapat bertahan hidup dalam waktu lama tanpa cairan ketuban tanpa risiko infeksi.[1]
Fungsi Kantung Ketuban
Kantung ketuban memiliki beberapa fungsi bagi ibu hamil dan anak dalam kandungan yaitu:[2]
- Perlindungan Janin Cairan ketuban melindungi bayi dari tekanan luar dan berfungsi sebagai peredam kejut.
- Pengatur Suhu Cairan ketuban juga melindungi bayi dengan menjaganya tetap hangat dan menjaga suhu tetap stabil.3
- Pengendalian Penyakit Menular Cairan ketuban juga membantu mengendalikan penyakit menular karena kantung ketuban mengandung antibodi yang melindungi bayi dalam kandungan.
- Perkembangan Paru-Paru dan Sistem Pencernaan Bayi berlatih menggunakan otot-otot sistem pernafasan dan pencernaannya dengan cara menghisap dan menelan cairan ketuban.
- Perkembangan Otot dan Tulang Saat bayi Anda mengapung di dalam kantung ketuban, ia dapat bergerak bebas, memberikan kesempatan pada otot dan tulangnya untuk berkembang dengan baik.
- Sebagai Sistem Pelumasan cairan ketuban mencegah saling menempelnya bagian tubuh seperti jari tangan dan kaki. Hal ini biasanya terjadi ketika kadar cairan ketuban rendah.
- Mendukung Pertumbuhan Tali Pusat Cairan dalam rahim mencegah kompresi tali pusat. Tali pusat ini membawa nutrisi dan oksigen dari plasenta ke janin yang sedang tumbuh.
Penyebab Kadar Amnion Tidak Normal
Beberapa kondisi dapat menyebabkan jumlah cairan ketuban lebih banyak atau justru lebih sedikit dari jumlah normal. Oligohidramnion adalah kondisi ketika cairan ketuban terlalu sedikit, sedangkan polihidramnion adalah kondisi ketika ada terlalu banyak cairan.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan oligohidramnion adalah:[3]
- Kehamilan dengan hambatan pertumbuhan.
- Tekanan darah tinggi kronis (hipertensi).
- Memiliki masalah dengan plasenta, misalnya abrupsi.
- Preeklamsia.
- Diabetes.
- Lupus.
- Kehamilan ganda, misalnya kembar atau kembar tiga.
- Cacat lahir, seperti kelainan ginjal.
- Persalinan melewati tanggal jatuh tempo
Referensi
| Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Maret 2024. |