Shindo lahir di Prefektur Hiroshima, dan ia membuat beberapa film tentang Hiroshima dan bom atom.[2] Seperti mentor awalnya Kenji Mizoguchi, beberapa filmnya menampilkan karakter perempuan kuat. Ia adalah pelopor produksi film independen di Jepang, mendirikan sebuah perusahaan yang bernama Kindai Eiga Kyokai. Ia melanjutkan pekerjaan sebagai penulis naskah, sutradara dan kemudian pengarang sampai kematiannya pada usia 100 tahun.
Shindo membuat sebuah serial film autografi, yang dimulai dengan film pertama yang ia sutradarai, Story of a Beloved Wife pada 1951, mengenai perjuangannya menjadi seorang penulis latar, sampai Tree Without Leaves pada 1986, tentang masa kecilnya, lahir dalam sebuah keluarga menengah, By Player pada 2000, tentang perusahaan filmnya, dari sudut pandang temannya Taiji Tonoyama, dan film terakhirnya, Postcard, yang disutradarai pada usia 98 tahun, berdasarkan pada pelayanan militernya.
Kehidupan awal dan karier
Shindo lahir pada 1912 di distrik Saeki, Prefektur Hiroshima. Ia adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Keluarganya adalah pemilik lahan menengah, namun ayahnya bangkrut dan kehilangan semua lahannya setelah bertindak sebagai loan guarantor.[3] Kakaknya dan dua saudarinya pergi untuk menjadi pekerjaan, dan ia, ibunya, dan ayahnya tinggal di sebuah rumah toko. Ibunya menjadi buruh agribudaya dan kemudian meninggal pada awal masa kecilnya, Kakaknya pandai bermain judo dan menjadi seorang polisi. Salah satu saudarinya menjadi seorang perawat dan bekerja membantu para korban bom atom.[4] Saudarinya yang lain menikah dengan orang Jepang-Amerika dan tinggal di AS.[1]
Pada 1933, Shindo, yang kemudian tinggal dengan saudaranya di Onomichi, terinspirasi oleh sebuah film yang berjudul Bangaku No Isshō[n 1] untuk memulai sebuah karier dalam perfilam. Ia mengumpulkan uang dengan bekerja di sebuah toko sepeda dan pada 1934, dengan sebuah surat perkenalan dari saudaranya kepada seorang polisi di Kyoto, ia dibawa ke Kyoto. Setelah menunggu dalam waktu yang lama, ia mendapatkan sebuah pekerjaaan di departemen pengembangan film Shinkō Kinema,[5] dimana ia bergabung karena ia terlalu sebentar saat bergabung dengan departemen penerangan.[6] Ia adalah salah satu dari sebelas pekerja di departemen pengembangan tersebut, namun hanya tiga orang di antara mereka yang benar-benar bekerja, sementara yang lainnya merupakan anggota dari tim bisbol perusahaan tersebut.[6] Pada waktu itu, ia mempelajari perfilman berdasarkan pada naskah-naskah karena naskah-naskah lama digunakan sebagai kertas toilet. Ia mengambil naskah-naskah tersebut untuk mempelajarinya.[1][6]
Filmografi
Sutradara
(Shindo menulis naskah untuk seluruh film yang ia sutradarai. Ia disebut sebagai dutradara seni untuk tiga film yang ia sutradarai, Ningen, Onibaba, dan Owl.)