Kampung adat Wogo adalah sebuah kampung adat yang dihuni oleh orang Ngada. Kampung ini terletak di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada. Kampung adat Wogo berjarak 16 km dari ibu kota Kabupaten Ngada di Kecamatan Bajawa dengan waktu tempuh melalui jalur darat kurang lebih 25 menit.[1]
Sejarah
Kampung Wogo "lama"
Kampung Wogo yang lama berada di hamparan tanah lapang dan lahan pertanian. Kampung ini memiliki bentuk segi empat memanjang dengan bangunannya berada di tengah-tengah dan sepanjang areal, posisinya rumahnya menyebar, serta tidak beraturan.[2] Bangunan tersebut merupakan peninggalan budaya zaman megalitik, yakni berupa hamparan bebatuan yang masih tertata rapi. Hamparan batu ini diketahui merupakan kuburan nenek moyang mereka. Selain itu, hamparan batu ini juga sering digunakan untuk upacara adat.
Setiap bangunan memiliki artefak berupa meja altar batu yang disebut ture oleh masyarakat Wogo. Kemudian, terdapat juga serpihan-serpihan batu pada pinggir areal yang berfungsi sebagai pembatas kampung. Untuk menuju ke kampung adat Wogo, wisatawan dapat menggunakan angkutan umum dengan rute Bajawa-Mataloko dengan menggunakan jasa travel ataupun ojek.[2]
Kampung Wogo "baru"
Pada saat ini, masyarakat Ngada di kampung adat Wogo telah berpindah ke tempat baru, terletak di sebelah barat dari kampung adat Wogo yang lama. Kampung ini kemudian diberi nama "Kampung Wogo Baru".[3]
Kampung Wogo yang baru berisi rumah-rumah tradisional Ngada yang terbuat dari bahan kayu, ijuk, dan bambu. Di setiap rumah adat tersebut terdapat ukiran-ukiran khas Ngada. Di tengah-tengah kampung terdapat simbol kampung adat yang disebut ngadhu dan bhaga. Ngadhu merupakan simbol nenek moyang laki-laki dan digunakan sebagai tiang gantungan hewan persembahan pada upacara adat. Sementara itu, bhaga adalah simbol nenek moyang perempuan yang merupakan miniatur rumah adat.[3]
Referensi