Kajawen adalah majalah berbahasa Jawa yang ditebitkan pertama kali oleh Balai Pustaka pada tahun 1926–1942. Pada awalnya majalah ini diterbitkan sekali seminggu, tapi sejak tahun 1938 berubah menjadi dua kali seminggu. Kepala redaksinya adalah Sumantri Harjadibrata. Beberapa cerita pendek dan puisi yang awal sekali dalam sejarah sastra Jawa modern diterbitkan dalam majalah ini. Kolom yang sangat populer adalah dialog-dialog antara kedua pelawak Petruk dan Gareng, yang membicarakan masalah-masalah hangat di tengah masyarakat, yang saat itu ditulis oleh Harjadibrata sendiri. Sejumlah percakapan ini kemudian dikumpulkan dalam buku berjudul Obrolanipun Petruk.[1]
Keberadaan majalah ini menunjukkan bahwa perkembangan sastra Jawa modern yang sudah dimulai sejak abad ke-19 tidak hanya lewat penerbitan buku, akan tetapi juga lewat media massa seperti majalah. Selama abad ke-19, hubungan antara pribumi dengan bangsa Eropa menyebabkan munculnya beberapa bentuk penulisan karya sastra Jawa yang berada di luar lingkup sastra tradisional.
Rujukan
- ^ Astuti, Kabul (2013). "Perkembangan Majalah Berbahasa Jawa dalam Pelestarian Sastra Jawa". International Seminar On Austronesian - Non Austronesian Languages and Literature.
Pranala luar