Judith Dipodiputro

Judith Jubilina Dipodiputro
Direktur Utama Produksi Film Negara (PFN)
Masa jabatan
Agustus 2019 – Sekarang
Informasi pribadi
Lahir12 September 1964 (umur 60)
Praha, Republik Ceko
Suami/istriWidharma R. Dipodiputro
Anak1
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Judith Jubilina Dipodiputro (lahir12 September 1964) adalah seorang profesional, aktivis sosial, pencinta film, seorang nasionalis dan relawan politik yang berasal dari Indonesia.[1] Ia menjabat Staf Khusus Menteri BUMN, Direktur Komersial PERUM BULOG (2017-2019) dan Direktur Utama PERUM Produksi Film Negara (2019 – 2021) pada masa jabatan Menteri Rini M. Soemarno (2014 – 2019) dan Erick Thohir (2019 – sekarang).

Keluarga dan Pendidikan

Judith Dipodiputro lahir di Praha, Republik Ceko berdarah campuran Jawa, Eropa dan Indian Amerika, dari pasangan Jubilin Poerwowinoto dan Guillermo Navarro seorang ekonom dan politisi berwarganegara ganda, a.l. Ecuador. Pada 1969 Ibunya kemudian menikah dengan Gunawan Iskandar Tirtodidjojo, seorang diplomat pada Kementerian Luar Negeri RI.

Anak sulung dari 7 bersaudara, Judith Dipodiputro menempuh pendidikan dasar di luar negeri. Kembali ke tanah air pada 1978, lulus dari SMP Santo Paskalis dan SMA Santa Ursula di Jakarta. Menempuh pendidikan tinggi pada Universitas Indonesia, Jakarta (1983), IPMI Business School, Jakarta (2006) dan menjadi IDEAS Fellow dari Massachussets Institute of Technology, Boston (2011).

Menikah pada tahun 1990 dengan Widharma Dipodiputro dan dikaruniai satu anak, Maral Dipodiputro.

Riwayat Karier

Judith Dipodiputro mengawali kariernya di sektor media. Menjadi penyiar di Voice of Indonesia dan TVRI, sampai mencapai posisi Pimpinan Redaksi The Daily Executive Economic Digest (1995).

Selanjutnya bertugas pada swasta nasional dan multinasional: menjabat Wakil Presiden-Direktur pada Total Explorations and Productions Indonésie (2007 – 2016), Direktur pada Citra Agratama Persada Group (1993 – 1999) dan Wakil Direktur Urusan Korporasi dan SDM pada Standard Chartered Bank (1987-1991).

Di pemerintahan, selain menduduki jabatan Staf Khusus Menteri BUMN, pernah juga menjadi Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Otomatisasi Aparatur Negara (1991 – 1993), Tenaga Ahli Menteri Negara Lingkungan Hidup (1993 – 1996), Staf Khusus Gubernur Kalimantan Timur (1994-1998) dan Staf Ahli Bupati Kutai Kartanegara (2003 – 2007).

Riwayat Aktivisme Filantropis

Bidang Pendidikan

Judith Dipodiputro meminati pembangunan pendidikan sejak mengamati perkembangan sekolah-sekolah desa yang didirikan kakeknya, seorang tokoh pendidikan, di Banyumas, Jawa Tengah.

Mengajar bahasa Inggris di dusun Kebokura, Banyumas, kemudian menjadi guru bantu pada beberapa SMA Negeri di Sumatra dan Jawa, menjadi pengurus termuda di Yayasan Pembinaan Anak Cacat yg mengelola Sekolah Luar Biasa, sampai kemudian menjadi pengurus Yayasan Permata Hati Ibu dan Yayasan Tiara Indonesia.

Membidani terbentuknya Dewan Pendidikan dan Politeknik Migas (2003) di Handil, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Yayasan Ibunda Istianah (1995) dan Yayasan Luhur Bakti Pertiwi (2010).

Bidang olahraga, Kesehatan, lingkungan hidup, dan pemberdayaan masyarakat

  • Saat ini menjadi Pengurus Yayasan Owa Jawa (2012-sekarang), Pokja Papua (2014 – sekarang) dan Badan Perfilman Indonesia (2022 – sekarang).
  • Sejak 1985 menjadi Pengurus Besar pada berbagai organisasi olahraga PERCASI, PBVSI, Drumband, PRIMA dan KONI.
  • Sejak 1985 menjadi Pengurus Pusat pada berbagai organisasi bidang Kesehatan: PDDI dan FIODS.
  • Sejak 1993 menjadi pendiri atau pengurus pada berbagai organisasi lingkungan hidup: Yayasan Kalpawilis dan Yayasan Owa Jawa.
  • Sejak 1985 menjadi pendiri atau pengurus pada berbagai organisasi pemberdayaan ekonomi masyarakat: Yayasan Tiara Bakti, Yayasan Rumah-Indonesia, Yayasan Dian Insani Abadi, Yayasan Bakti Total Bagi Indonesia Lestari, Yayasan Forum Dialog Indonesia, Koperasi Mina Rizki Abadi.

Riwayat Wirausaha

Judith Dipodiputro juga berwirausaha yang bergerak di bidang konsultan manajemen, SDM dan komunikasi, perdagangan, kehutanan, agen perjalanan dan produksi film.

Riwayat Aktivisme Politik

Penugasan di daerah konflik.

  • Timor Timur dan Portugal: Direktur Eksekutif Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Portugal (1991 – 1999)
  • Papua dan Papua Barat: Ketua Pokja Papua (2014 – sekarang).

Aktivis PILKADA dan PILPRES.

Turut mendirikan Tim Visi Misi Kutai Kartanegara (2005).

Turut mendirikan:

  • Relawan Bravo5, beserta 5 organisasi sayap di bawahnya (2014).
  • Relawan JPKP (2014)
  • Relawan PERTIWI (2017)
  • Relawan Perempuan Indonesia untuk Demokrasi dan Keadilan (2022)
  • Relawan TOPGUN (2023).

Turut menjadi deklarator Forum Pembela Reformasi dan Demokrasi (2024).

Pranala