Jembatan Noelmina adalah sebuah jembatan yang terletak di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Jembatan Noelmina merupakan gerbang masuk ke Kabupaten Kupang dari arah Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jembatan ini juga sebagai penghubung antara wilayah Kota Kupang dan wilayah Kabupaten Kupang dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu serta Kabupaten Malaka.[1]
Sejarah
Menurut IKAPTK Kota Kupang, Jembatan Noelmina dibangun pada tahun 1910 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Para pekerjanya adalah penduduk asli Timor yang dipaksa bekerja alias dijadikan tenaga kerja rodi. Penduduk tersebut diarahkan untuk mengumpulkan batu dan kayu dari hutan. Batu tersebut digunakan untuk membangun pondasi beton dan kayu untuk membuat struktur dan rangka jembatan.
Diperkirakan jembatan Noelmina dikerjakan selama 10 tahun dan tahun 1920 Jembatan Noelmina sudah dipergunakan. Tujuan pembangunan jembatan Noelmina ini adalah agar masyarakat bisa lebih mudah menyeberangi sungai Noelmina untuk sampai ke pusat pemerintah kolonial yang berada di Kota Kupang. Juga untuk memudahkan mobilisasi pemerintah dari Kota Kupang. Karena sebelum jembatan Noelmina itu dibangun, mereka harus berjalan kaki atau menaiki kuda.
Di saat pendudukan Jepang, Jembatan Noelmina dijadikan penghubung utama mobilitas antara markas Jepang di Kota Kupang hingga barak tentara Jepang di Atambua, Kabupaten Belu. Pada tanggal 19 Februari 1944, Jembatan Noelmina dibom putus oleh pesawat tempur pasukan sekutu.
Kondisi putusnya Jembatan Noelmina ini membuat pertahanan Jepang di Pulau Timor melemah dan terus mendapatkan serangan dari armada sekutu hingga berakhirnya masa pendudukan Jepang di Timor.
Pada akhir tahun 1945, Jembatan Noelmina di rekonstruksi kembali memperbaiki bekas pemboman tentara sekutu. Dan di awal kemerdekaan Indonesia, rekonstruksi Jembatan Noelmina diperkuat dengan manambah konstruksi lengkung untuk menahan beban jembatan. Saat itu Jembatan Noelmina hanya dapat memuat lalu lintas satu kendaraan saja.
Pada tahun 1987, tepat bersebelahan dengan Jembatan Noelmina lama di bangun Jembatan Noelmina yang baru dengan menggunakan konstruksi baja. Proses pembangunannya berlangsung hinga tahun 1989 atau selama 2 tahun. Dan tepat pada tanggal 14 Maret 1990, Jembatan Noelmina diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Sudarmono.[2]
Deskripsi
Jembatan Noelmina memiliki panjang 240 meter dengan lebar 7 meter. Jembatan Noelmina juga merupakan jembatan rangka baja terpanjang di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saat ini bekas-bekas keberadaan jembatan lama peninggalan zaman penjajahan masih bisa terlihat, seperti bekas pondasi yang telah dirubuhkan dan tepian jembatan lama.[3]
Referensi