Sebagai sebuah wilayah di pulau kecil, Kinmen telah mengalami masalah kelangkaan air selama bertahun-tahun. Pada 2013, wilayah tersebut menggunakan 8.000 ton air tanah per harinya. Waduk-waduk yang dibangun hampir tidak cukup memenuhi kebutuhan air bersih selama musim kemarau. Pemerintah setempat sempat berencana melakukan desalinasi air laut sebagai salah satu alternatif solusi permasalahan ini. Namun, biaya desalinasi terlalu mahal untuk dapat dilakukan oleh pemerintah. Oleh karena itu, membeli air dari Tiongkok Daratan merupakan solusi yang paling mungkin dilakukan.[1]
Sejarah
Kabupaten Kinmen pertama kali menyatakan keinginan untuk membeli air dari Tiongkok Daratan pada 1996, ketika wilayah tersebut mengalami kekeringan parah. Pada 2000, Biro Sumber Daya Air meninjau ide pembangunan proyek infrastruktur seperti itu.[2] Pada Juni 2013, Taiwan dan Tiongkok Daratan setuju untuk bekerja sama dalam menangani permasalahan kelangkaan air di Kinmen melalui Perjanjian Layanan Perdagangan Lintas Selat di Shanghai.[1] Pada akhir Agustus 2013, sekelompok perwakilan dari Kinmen yang dipimpin oleh Wakil Komisioner Kabupaten Kinmen, Wu You-qin (吳友欽), mengadakan pertemuan dengan pihak Tiongkok Daratan.[1] Pada 2014, Yuan Eksekutif menyetujui dibangunnya proyek Jalur Pipa Jinjiang–Kinmen.[2] Pada 23–24 Mei 2015, Kepala Kantor Urusan Taiwan, Zhang Zhijun, mengunjungi Kinmen untuk mendiskusikan rencana pasokan air dari Fujian ke Kinmen sebagai bagian dari kunjungannya ke Waduk Tianpu.[3] Otoritas pengelola sumber daya air dari kedua belah pihak perencana proyek menandatangani perjanjian yang berisi persetujuan Tiongkok Daratan untuk memasok air minum ke Kinmen pada Juli 2015.[2]
Upacara peresmian
Air bersih mulai mengalir melalui jalur pipa ini pada 5 Agustus 2018, ditandai dengan sebuah upacara yang dijuluki sebagai Upacara Pemasukan Air Lintas Selat yang dilakukan dalam bahasa Tionghoa. Upacara tersebut dihadiri oleh Magistrat Kabupaten Kinmen, Chen Fu-hai, dan Legislator Konstituensi Kabupaten Kinmen, Yang Cheng-wu.[4] Sementara itu, upacara juga dilakukan pada hari yang sama di Kota Jinjiang, Tiongkok Daratan yang dihadiri oleh Direktur Kantor Urusan Taiwan, Liu Jieyi, mantan Gubernur Provinsi Fujian, Yu Weiguo, dan lebih dari 20 anggota dewan Kabupaten Kinmen.[5]
Spesifikasi teknis
Sumber utama pasokan air bersih ialah Danau Longhu (Hanzi: 龙湖) yang memiliki kapasitas 655 juta m3 air.[3] Danau tersebut merupakan danau terbesar kedua di Fujian.[4] Air dari danau tersebut dipompa oleh sebuah stasiun pompa air dan dialirkan melalui jalur darat menuju pesisir Bingzhou. Air yang mencapa pesisir kemudian dialirkan melalui pipa bawah laut sepanjang 16,7 km yang melintasi selat antara Tiongkok Daratan dan Kinmen. Setelah sampai di Pulau Kinmen, jalur pipa masih memanjang hingga tempat penjernihan air sejauh 300 meter, sebelum akhirnya ditampung di Waduk Tianpu.[1][2] Jalur pipa ini memiliki kapasitas maksimum sebesar 55.000 ton air per hari.
Pendanaan
Kedua pihak pengoperasi pipa menandatangani perjanjian pembelian air bersih untuk 30 tahun.[2] Melalui perjanjian tersebut, Kinmen mengimpor 34.000 ton air per hari dengan harga NT$9,86 per meter kubik. Total biaya pembangunan jalur pipa ini senilai NT$1,35 miliar.[3]