Jack Si Tumit Pegas adalah seorang karakter kebudayaan Inggris pada Era Victoria yang dikenal karena dapat melompat-lompat layaknya sebuah pegas. Penampakan pertama Jack Si Tumit Pegas diketahui telah ada sejak 1837.[1] Laporan selanjutnya berkembang di seluruh Inggris mulai dari London hingga Liverpool.[2]
Beberapa peneliti menganggap makhluk ini sesungguhnya hanyalah seorang peneror sakit jiwa seperti Jack the Ripper. Namun, sebagian lagi percaya kalau Jack adalah makhluk yang bersifat supranatural, bahkan dia adalah sang iblis sendiri.
Dalam dunia Kriptozoologi, Jack digolongkan ke dalam "Penyerang Siluman", sama halnya dengan Penyebar gas gila dari Matton dan Badut Siluman. Penyerang siluman sendiri adalah kategori makhluk penyebar teror dengan penampilan seperti manusia namun memiliki kemampuan melebihi manusia pada umumnya.
Sejarah
Sosok Jack Si Tumit pegas dipercaya pertama kali muncul dari kegelapan pada tahun 1837 di London. Pada waktu itu, saat malam hari, seorang pria sedang berjalan pulang dari kantornya ketika ia menyaksikan satu makhluk melompati sebuah pagar tinggi di pekuburan dengan mudahnya dan mendarat tepat di jalan di depannya. Makhluk itu kemudian segera menghilang di kegelapan malam. Perjumpaan selama beberapa detik itu sudah cukup untuk membuatnya bergidik ketakutan.
Apa yang membuat pria itu kaget setengah mati adalah figurnya yang tidak biasa. Tubuhnya terlihat seperti seorang pria berotot dengan mata merah menyala serta telinga dan hidung yang ujungnya lancip.
Peristiwa perjumpaan itu mulai menyebar di kota London. Awalnya hanya terdengar seperti sebuah rumor, tetapi para penduduk London segera menyadari kalau mungkin mereka memang sedang berhadapan dengan sesuatu yang nyata.
Pada tahun-tahun berikutnya, Jack mulai terkenal karena penyerangan-penyerangan yang dilakukannya terhadap para wanita.Pada bulan Oktober tahun yang sama, seorang perempuan bernama Mary Stevens sedang berjalan menuju lavender Hill.
Ketika ia berjalan melewati Clapham Common, satu makhluk misterius melompat keluar dari gang yang gelap. Makhluk itu segera memegang Mary di kedua lengannya dan menciumi wajahnya. Mary bisa merasakan cakarnya yang dingin merobek kulitnya.Dalam ketakutan yang luar biasa, Mary berteriak dengan sekuat tenaga sehingga makhluk itu segera melarikan diri.
Hari berikutnya, makhluk itu muncul di dekat rumah Mary. Ia melompat di dekat sebuah kereta yang menyebabkan sang kusir panik dan kehilangan kendali sehingga keretanya terbalik. Menurut mereka, makhluk itu melompat hingga ketinggian sekitar 2,7 meter sambil mengeluarkan suara tertawa yang aneh.
Intensitas laporan yang meningkat membuat media-media di London mulai memberitakannya. Segera, makhluk misterius itu mendapatkan sebuah nama: Jack si tumit pegas.[3]
Pada suatu malam pada tanggal 19 Februari 1838, Jane Alsop mendengar suara ketukan di pintunya. Suara yang menyertai ketukan itu menyebutkan kalau dirinya adalah petugas polisi.Mendengar itu, Jane bergegas mengambil sebatang lilin untuk pria tersebut dan kemudian menyadari kalau pria itu mengenakan sebuah tudung di kepalanya. Ketika ia menyodorkan lilin itu, pria itu membuka tudungnya dan memperlihatkan wajahnya yang mengerikan.
Jane melihat pria yang berdiri di hadapannya memiliki mata yang merah menyala. Ia bahkan berani bersumpah kalau ia melihat pria itu mengeluarkan lidah api berwarna biru dan putih dari mulutnya. Selain itu, ia juga terlihat mengenakan sesuatu seperti helm dan pakaian yang ketat.
Tanpa mengucapkan sepatah kata, pria itu segera mencengkeram wanita malang itu dan merobek pakaiannya. Jane berteriak sekuat tenaga dan akhirnya berhasil melepaskan diri dan berlari ke depan rumah. Makhluk itu berhasil menangkapnya kembali dan merobek leher dan lengannya dengan cakarnya yang sepertinya terbuat dari besi.Setelah itu, makhluk itu menghilang begitu saja. Akhirnya Jane ditemukan dan ditolong oleh kakak perempuannya. Nyawanya berhasil diselamatkan.
Pada malam tanggal 28 Februari 1838, Lucy Scales yang berusia 18 tahun sedang berjalan melewati distrik Limehouse bersama kakak perempuannya. Ketika mereka melewati jalan Green Dragon, satu figur tinggi dengan jubah terlihat berdiri di hadapan mereka. Tiba-tiba makhluk itu meludah, tetapi yang keluar dari mulutnya adalah lidah api berwarna biru.
Lidah api itu mengenai wajah Lucy dan membuatnya buta sesaat. Sementara Lucy terkapar di tanah dan mengeluh kesakitan, makhluk itu dengan tenang membalikkan badannya dan menghilang dalam kegelapan malam.
Tidak berapa lama setelah media-media London memberitakan kisah penyerangan Jane Alsop, seorang pria bernama Thomas Millibank muncul ke publik dan mengaku sebagai Jack si tumit pegas. Tanpa buang waktu, polisi segera menangkapnya. Namun ia segera dilepaskan karena Jane bersikeras kalau makhluk yang dilihatnya mengeluarkan nafas yang terlihat seperti lidah api. Thomas mengaku kalau ia tidak bisa melakukan hal itu.Setelah pengakuan Thomas Millibank, Jack menghilang selama beberapa tahun.
Pada tahun 1840, gelombang penampakan kembali menyapu Inggris. Para saksi mengaku melihat Jack, mulai dari Northamptonshire hingga East Anglia. Pada tahun 1855, Jack muncul di Black Country. Ia terlihat di Old Hill sedang melompat dari atap sebuah penginapan menuju atap sebuah toko daging di seberang jalan.Pada tahun itu juga, jejak-jejak kaki misterius, yang sering disebut jejak kaki setan, muncul di Devon. Jack disebut-sebut sebagai makhluk yang meninggalkan jejak tersebut.Lalu, Jack kembali menghilang selama hampir 20 tahun.
Pada November 1872, harian News of the World melaporkan adanya makhluk misterius yang disebut "Peckham Ghost" yang telah muncul dan menyebar teror di kota Peckham. Banyak yang percaya kalau makhluk itu sesungguhnya adalah Jack si tumit pegas yang kembali beraksi.
Pada April dan Mei 1873, para penduduk Sheffield melaporkan adanya makhluk yang deskripsinya mirip dengan Jack si tumit pegas.Pada Agustus 1877, Jack muncul di barak prajurit Aldershot. Kemunculannya di tempat ini tercatat sebagai salah satu kisah penampakan Jack yang paling terkenal.
Saat itu seorang prajurit jaga melihat sebuah figur besar sedang berdiri dan membuat suara-suara berisik dengan logam. Prajurit itu menegurnya, tetapi tidak terdengar adanya jawaban. Lalu, figur itu menghilang selama beberapa saat.Prajurit itu membalikkan badannya karena ingin kembali ke pos jaga. Tak disangka, figur itu muncul di sebelahnya dan memukul wajahnya. Beberapa prajurit lain yang mendengar keributan itu segera berdatangan ke lokasi. Ketika sampai di tempat kejadian, mereka melihat teman mereka sedang terkapar di tanah dengan satu figur aneh berdiri di dekatnya.
Figur itu lalu melompat tinggi melewati kepala dan mendarat di belakang mereka. Salah seorang prajurit segera menembaknya. Namun ia segera menghilang di semak-semak, terlihat tidak terpengaruh oleh tembakan itu.
Pada musim gugur 1877, Jack terlihat muncul di Newport Arch di Lincolnshire. Di tempat itu, Jack berhasil dikepung oleh para penduduk desa. Namun, ia melompat tinggi dan berhasil lolos.
Pada tahun 1886, Birmingham Post melaporkan penampakan Jack di salah satu edisinya:
"Pertama, seorang perempuan muda, lalu seorang pria, mereka merasakan sebuah tangan yang dingin menyentuh pundak mereka. Ketika mereka membalikkan badan, mereka melihat wajah bercahaya yang mengucapkan selamat malam."
Pada tahun 1888, 51 tahun setelah Jack pertama kali muncul, ia kembali terlihat di Everton, di atas atap gereja Saint Francis Xavier.
Pada tahun 1904, beberapa saksi mengaku melihat Jack di Jalan William Henry. Ia melompat dari jalan itu menuju atap-atap rumah penduduk.Penampakan William Henry Street adalah penampakan Jack yang terakhir dilaporkan karena setelah itu Jack seperti menghilang ditelan bumi. Jika makhluk yang terlihat itu benar-benar Jack si Tumit pegas, itu artinya ia telah meneror Inggris selama 67 tahun.
Teori
Tidak ada yang tahu pasti siapa sebenarnya Jack Si Tumit pegas. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai teori mengenai identitas makhluk ini. Sebagian percaya jika Jack adalah makhluk ekstra terestrial dengan mata merah retro reflektif dan nafas fosfor. Namun, ada yang percaya bahwa Jack adalah Iblis yang diundang oleh para pelaku okultis.
Tetapi, menurut mereka yang skeptis, laporan penampakan Jack hanyalah sebuah histeria massa yang dipicu oleh kepercayaan adanya bogeyman atau iblis yang dipercaya banyak orang pada abad ke-19. Tentu saja, ini adalah jawaban yang paling mudah. Namun, bagi peneliti lainnya, ada jawaban yang lebih masuk akal.
Beberapa penulis percaya kalau Jack sesungguhnya hanyalah seorang manusia dengan peralatan yang aksinya kemudian ditiru oleh orang lain pada tahun-tahun berikutnya.
Salah satu yang percaya dengan teori ini adalah Sir John Cowan, wali kota London pada saat Jack meneror kota itu. Ia percaya kalau sekelompok anak-anak muda kaya yang iseng mungkin telah bertanggung jawab menciptakan karakter Jack.
Sebuah rumor populer yang beredar pada tahun 1840 menyebutkan jika Jack adalah seorang bangsawan Irlandia bernama Henry de la Poer Beresford III, Marquess Waterford.
Tuduhan ini muncul karena bangsawan itu terkenal karena kesukaannya akan humor kasar, vandalisme dan perilaku buruknya terhadap wanita. Perilaku buruk Ini membuatnya dijuluki "Mad Marquess".
Pada tahun 1880, penulis E. Cobham Brewer juga menuduh Marquess Waterford sebagai Jack Spring Heeled. Menurutnya:
"Marquess biasa menghibur dirinya dengan mengejutkan para pejalan kaki, ia biasa menakut-nakuti mereka, dan dari waktu ke waktu orang-orang selalu mengikuti perilakunya."
Marquess of Waterford meninggal pada tahun 1859. Brewer percaya, kalau sepeninggalnya, keisengan sang Marquess telah ditiru oleh orang lain.
Penulis buku "The legend and Bizarre Crimes of Spring Heeled Jack" bernama Peter Haining juga percaya dengan teori ini. Menurut Haining, Marquess mungkin telah meminta temannya untuk menciptakan peralatan yang memungkinkannya melompat tinggi dan menyemburkan nafas api.
Argumen lainnya yang cukup menguatkan teori ini adalah keberadaan Marquess yang sesuai dengan munculnya serangan-serangan Jack.Sebagai tambahan bukti, Haining mengatakan kalau seorang bocah yang pernah melihat Jack mengaku menyaksikan adanya huruf W pada tudung yang dikenakannya. Ini bisa jadi merupakan inisial dari "Waterford". Namun menariknya, jika sang bangsawan itu adalah Jack, peralatan macam apa yang digunakannya?
Selama perang dunia II, para prajurit Jerman dilaporkan pernah menggunakan pegas pada sepatu mereka. Ketika mereka menggunakannya, yang didapat adalah kaki dan tumit yang patah.Jika Marquess of Waterford adalah Jack, maka pastilah ia memiliki peralatan yang sangat menarik.
^Sharon McGovern ("The Legend of Spring Heeled Jack") claims that a letter to the editor of the Sheffield Times in 1808 talks of a ghost by that name years previously; McGovern neither specifies the day in 1808 so that the letter can be verified nor lists any secondary source (for this or anything else). In addition, the Sheffield Times did not launch until April 1846.
^For an account of an incident from Edinburgh that was misinterpreted as a sighting of Spring-heeled Jack, see The Weekly Scotsman, 16 January 1897.
^Clark, Unexplained! mentions that the press referred variously to "Spring-heeled Jack" or "Springheel Jack". Haining, The Legend and Bizarre Crimes of Spring Heeled Jack, asserts that the term "springald" was rather the origin of the name Spring Heeled Jack, to which it evolved later; alas, there is no proof to support this claim, according to Clark. Dash, op. cit., reveals that there is no contemporary evidence that this term was used in the 1830s, and establishes that the first original name was "Steel Jack", a possible reference to his supposed armoured appearance.