Iskander Mirza (Bahasa Urdu: اسکندر مرزا), 13 November 1899 – 13 November 1969) menjabat sebagai Presiden pertama Pakistan (1956-1958). Ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Jenderal ke-4 Pakistan sebelum jabatan itu digantikan dengan jabatan presiden.
Iskander Mirza dilahirkan di Murshidabad, Bengal pada 1899 dan dibesarkan di Mumbai. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, ia melanjutkan studinya di Akademi Militer Kerajaan di Sandhurst, dan menjadi lulusan pertama yang berasal dari anak benua India di sekolah itu. Ia kemudian ditugasi dalam dinas Tentara India Britania pada 1920. Mirza hanya berdinas selama enam tahun di ketentaraan, dan sesudah itu ia menjadi oarng India pertama yang diterima di Dinas Politik India yang elit, dan akhirnya menjabat sebagai sekretaris bersama di Kementerian Pertahanan India Britania. Dalam posisi ini ia bertanggung jawab atas pembagian Tentara India Britania menjadi Tentara Pakistan dan Tentara India.
Ketika Pakistan terbentuk, Mirza diangkat sebagai Menteri Pertahanan dari negara yang baru itu, dan menjadikannya pegawai negeri Muslim berjabatan tertinggi di India pada waktu itu. Pada 1954 ia diangkat sebagai gubernur Pakistan Timur untuk menenangkan wilayah yang dilanda pergolakan politik saat itu. Posisi ini kemudian diikuti dengan pengangkatannya sebagai Menteri DAlam Negeri dan Wilayah Perbatasan dalam kabinet PM Bogra. Pada 1955 ia menjadi Penjabat Gubernur Jenderal, dan kemudian menjadi Gubernur Jenderal terakhir Pakistan. Iskander Mirza juga menjadi penganjur besar skema Satu Unit dan percaya akan pemisahan antara negara dan negara.
Pada 1956, Pakistan menyusun konstitusinya yang pertama, dan posisi Gubernur Jeneral digantikan oleh jabatan Presiden. Keduanya pada dasarnya sama saja, tetapi Mirza resmi dipilih sebagai Presiden oleh Majelis. Pada masa kepresidenannya, Pakistan secara politik tidak stabil, dan hal ini ditandai oleh adanya empat perdana menteri yang berbeda pada kurun waktu dua tahun.
Pada 1958, karena menyadari bahwa Konstitusi 1956 menyebabkan ketidakstabilan politik, Mirza mengumumkan diberlakukannya undang-undang keadaan darurat pada 7 Oktober, dengan maksud untuk memperkenalkan konstitusi baru "yang lebih cocok dengan sifat rakyat Pakistan" pada bulan November. Ia mengangkat Panglima Angkatan Darat Pakistan, Ayub Khan sebagai administratur keadaan darurat. Langkah ini memukul balik dengan cepat karena Ayub Khan memaksa Mirza untuk mengundurkan diri dalam waktu tiga minggu setelah diberlakukannya undang-undang darurat dan menyingkirkannya ke Inggris. Ayub Khan mengangkat dirinya sebagai Presiden pada 27 Oktober setelah kudeta yang tidak berdarah.
Mirza tinggal di pengasingan di London hingga kematiannya pada 1969. Setelah pemerintahan militer Yahya Khan menolak mengizinkannya dikuburkan di negaranya sendiri, jenazahnya diterbangkan ke Teheran dan di sana Shah Iran memberikan kepadanya upacara penguburan kenegaraan yang layak bagi seorang kepala negara.