Invasi Tentara Salib ke Mesir (1154–1169) adalah sejumlah penyerangan yang dilancarkan oleh Kerajaan Yerusalem untuk memperkuat posisinya di wilayah Syam dengan memanfaatkan kelemahan Kekhalifahan Fatimiyah di Mesir.
Perang ini bermula setelah terjadinya krisis penerus di Fatimiyah yang terus mengalami kemunduran akibat permasalahan dari Suriah dan negara-negara Tentara Salib. Wazir Syawar sebelumnya telah dijatuhkan dan ia meminta bantuan dari Nuruddin Zengi pada tahun 1163. Pada Mei 1164, Syawar kembali menjadi Wazir, tetapi ia hanya menjadi penguasa boneka karena Nuruddin menjadikan jenderalnya, Syirkuh, sebagai penguasa Mesir yang sesungguhnya. Maka Syawar pun meminta bantuan dari Tentara Salib. Tentara Salib tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini. Seiring berjalannya waktu, konflik ini kemudian berubah menjadi perang penaklukan. Kampanye militer yang dilancarkan oleh Raja Amaury I dari Yerusalem pada awalnya cukup berhasil, tetapi ia kemudian harus menyelamatkan sekutunya di Suriah dari ancaman Nuruddin Zengi. Upaya Tentara Salib dan Kekaisaran Romawi Timur dalam mengepung kota Damietta juga mengalami kegagalan pada tahun 1169. Pada tahun yang sama, Salahuddin Ayyubi mulai berkuasa sebagai wazir di Mesir. Pada tahun 1171, Salahuddin menjadi Sultan Mesir, dan Tentara Salib pun berupaya untuk mempertahankan kerajaan mereka. Meskipun dikepung oleh Suriah dan Mesir, kota Yerusalem dapat bertahan selama 16 tahun hingga akhirnya jatuh ke tangan Salahuddin pada tahun 1187. Kemudian Tentara Salib mencoba mendukung Kerajaan Yerusalem dengan menyerang Mesir, tetapi tidak berhasil.
Daftar pustaka
- René Grousset, Histoire des croisades et du royaume franc de Jérusalem - II. 1131-1187, L'équilibre, Paris, Perrin, 1935 (réimpr. 2006), hlm. 1013.