Insiden Tsushima terjadi pada tahun 1861 ketika Kekaisaran Rusia mencoba mendirikan tempat berlabuh untuk kapal-kapal Rusia di pesisir Pulau Tsushima, yaitu wilayah Jepang yang terletak di antara Kyushu dan Korea.[1]
Pada pagi hari tanggal 13 Maret 1861, sebuah kapal perang Rusia yang bernama Posadnik berlayar ke Pulau Tsushima dan menuntut hak untuk berlabuh.[2] Pada awal April, kapten kapal tersebut, Nikolai Birilev, secara resmi meminta izin untuk membangun sebuah tempat berlabuh. Pada 21 Mei, sempat terjadi bentrok antara tim survei dari kapal Posadnik dengan sejumlah samurai dan petani. Rusia berhasil menangkap seorang samurai yang kemudian melakukan seppuku.[1] Kemudian pejabat di Tsushima menolak permintaan Rusia.[3] Akhirnya, pada bulan Agustus, Jepang meminta bantuan dari Britania. Kemudian, pada 28 Agustus, dua kapal Britania tiba di Tsushima untuk menyampaikan surat protes kepada Rusia. Akhirnya, pada 19 September, kapal Posadnik meninggalkan Tsushima.[4]
Auslin, Michael R. (2006), Negotiating with Imperialism: The Unequal Treaties and the Culture of Japanese Diplomacy, Cambridge, Massachusetts dan London, Inggris: Harvard University Press
Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.