Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Sejarah IAGIPendirian IAGI berawal dari Panitia Persiapan yang kemudian dikenal panitia enam, terdiri dari sejumlah ahli geologi dan mahasiswa geologi di Kantor Jawatan Geologi Bandung padata tahun 1960. Panitia persiapan tersebut adalah Soetarjo Sigit, Nilo Perbowo, Djajadi Hadikusumo, Sukiyo, Prajitno, Yuni, Ong Han Ling, Achmad Effendi Harsa[1] dan Bachtoel Chatab[2]. Panitia persiapan mengadakan pertemuan pada tanggal 13 April 1960 untuk membahas pendirian IAGI. Tanggal 13 April 1960 kemudian dijadikan sebagai tanggal berdirinya IAGI Ikatan Achli Geologi Indonesia (IAGI)[1] yang kemudian menyesuaikan ejaan menjadi Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Ketua Umum IAGIKetua Umum IAGI dari waktu ke waktu adalah sebagai berikut [1] [3]
Pengda IAGIAnak OrganisasiIAGI mempunyai 7 (tujuh) anak organisasi yang merupakan kumpulan Anggota IAGI yang mempunyai keahlian atau minat dalam bidang geologi tertentu. Adapun anak organisasi IAGI tersebut yaitu[1][3] Forum Sedimentologiawan Indonesia (FOSI) – bidang sedimentologi, Masyarakat Geowisata Indonesia (MAGI) – bidang geowisata, Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) – bidang geologi ekonomi, Forum Geosaintis Muda Indonesia (FGMI) – menaungi geosaintis muda, Indonesian Society of Petroleum Geologists(ISPG) – bidang geologi perminyakan, Masyarakat Geologi Teknik Indonesia (MGTI) – bidang geologi Teknik, Masyarakat Geologi Tata Lingkungan Indonesia (MAGETI) – bidang geologi tata lingkungan Seksi Mahasiswa IAGIReferensi
|