Hubungan Malaysia dengan Australia (bahasa Melayu: Hubungan Australia–Malaysia; Jawi: هوبوڠن أستراليا–مليسيا) adalah hubungan bilateral luar negeri antara Australia dan Malaysia. Australia memiliki misi diplomatik di Kuala Lumpur,[1] dan Malaysia memiliki misi diplomatik di Canberra.[2] Kedua negara merupakan anggota dari Five Power Defence Arrangements dan sering kali mengadakan latihan militer gabungan.[3]
Isu yang acap kali dibahas yaitu pengaruh Australia dalam politik Asia Tenggara,[4] juga penahanan dan eksekusi warga negara Australia di Malaysia, merumitkan hubungan kedua negara.[5]
Malaysia adalah mitra dagang Australia yang terbesar kesepuluh, dengan neraca dagang senilai A$19.2 miliar pada 2013.[16] Kedua negara menyepakati perjanjian kawasan perdagangan bebas pada Januari 2013. Ekspor Australian utama ke Malaysia termasuk batu bara, aluminium, tembaga, minyak bumi, gandum dan gula, obat-obatan, seng, produk susu, permesinan dan peralatan transportasi, limbah besi dan besi bekas,[17] sedangkan ekspor utama Malaysian ke Australia yaitu minyak bumi, minyak olahan, bahan-bahan kimia, lemak, komputer, tv, radio, peralatan telekomunikasi and rangkaian elektronik, mebel, kasur dan tempat duduk serta permesinan dan peralatan transportasi[17]
Monthly value of Australian merchandise exports to Malaysia (A$ millions) since 1988.
Monthly value of Malaysian merchandise exports to Australia (A$ millions) since 1988.
Hubungan pendidikan
Australia telah mendirikan tiga kampus dari universitasnya di Malaysia. Dua terdapat di Sarawak, Malaysia Timur: Universitas Curtin Sarawak dan Kampus Sarawak Universitas Teknologi Swinburne; sedangkan yang satu berada di Selangor, Malaysia Barat: Universitas Monash Malaysia. Melalui kampus-kampus ini, lebih dari 23.000 orang Malaysia mengenyam pendidikan tinggi Australia.[18] Lebih dari 300.000 mahasiswa Malaysia juga telah belajar di Australia.
Kunjungan resmi
Hubungan keamanan
Australia dan Malaysia telah memiliki hubungan kerjasama militer yang kuat, dengan kontribusi signifikan tentara Australia terhadap pertahanan Malaysia sejak pembentukannya.[19] Sebagai bagian dari persekutuan Five Power Defence Arrangements, Australia memegang peranan kunci dalam latihan militer gabungan kedua negara.[20][21][22]Angkatan Udara Australia (RAAF) sebelumnya mengoperasikan markas RMAF Butterworth di Malaysia hingga manajemen lapangan udara dipindahkan kepada Angkatan Udara Malaysia (RMAF) pada tahun 1970.[23][24] Sebagai bagian dari FPDA, RAAF masih menunjukkan keberadaannya di markas ini hingga sekarang.[25]
Galeri
Labuan War Cemetery, in Labuan, Malaysia dedicated to Australian and Indian soldiers who died during World War II.
A memorial in Ranau, Sabah, Malaysia dedicated to Australian and British soldiers who died during the tragedy on the Sandakan Death Marches.
Three flags dedicated to Australian, British and New Zealanders soldiers in Kundasang War Memorial, Ranau, Sabah, Malaysia.
A memorial in Ansip Ferry, Keningau for the Royal Australian Engineers served in Sabah by constructing a 123.2 kilometres road between Keningau and Sapulut from 1964 to 1966.
A memorial in Kundasang for Commonwealth forces served in Sabah, especially the Australians together with British, Malaysians and New Zealanders.
^"Defence". Department of Defence (Australia). Australian High Commission in Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.