Hiu kalimantan ( Carcharhinus borneensis ) adalah hiu yang sangat jarang ditemui, hiu ini masuk dalam keluarga Carcharhinidae. Hiu yang langka ini berkembang biak dengan cara vivipar.
Hiu Kalimantan pertama kali digambarkan sebagai Carcharias (Prionodon) borneensis oleh ahli ikan dari negara Belanda yang bernama Pieter Bleeker, pada tahun 1858 dalam edisi jurnal ilmiah Acta Societatis Regiae Scientiarum Indo-Neêrlandicae . Ikan ini didasarkan pada tubuh hiu jantan berukuran 24 cm yang tertangkap di sekitar Singkawang Kalimantan.
Deskripsi
Hiu kalimantan ditemukan di perairan pantai yang dangkal di barat laut Kalimantan dan mungkin di tempat lain di Asia Tenggara. Sebuah hiu kecil mempunyai panjang mencapai 70 cm, spesies ini adalah satu-satunya anggota yang genus dengan pori-pori membesar di atas sudut mulutnya. Ikan ini memiliki tubuh yang ramping, di bawah di atas dan berwarna putih abu-abu, dan moncong panjang runcing. Dengan hanya beberapa penampakan dikonfirmasi dan memancing berat terjadi dalam jangkauan, hiu Kalimantan telah dinilai sebagai terancam punah oleh IUCN.
Referensi
[Bleeker, P. (1858). "Twaalfde bijdrage tot de kennis der vischfauna van Borneo. Visschen van Sinkawang". Acta Societatis Regiae Scientiarum Indo-Neêrlandicae 5 (7): 1–10.]
[White, W.T., P.R. Last, and A.P.K. Lim (2010). "Rediscovery of the rare and endangered Borneo Shark Carcharhinus borneensis (Bleeker, 1858) (Carcharhiniformes: Carcharhinidae)". In Last, P.R., W.T. White, and J.J. Pogonoski. Descriptions of New Sharks and Rays from Borneo. CSIRO Marine and Atmospheric Research. pp. 17–28. ISBN 978-1-921605-57-4]