Hiu banteng
TaksonomiNama ilmiah untuk hiu banteng adalah Carcharhinus leucas.[2] Penamaan ini ditetapkan oleh Müller dan Henle pada tahun 1839.[3] DeskripsiHiu banteng termasuk salah satu spesies hiu dengan tubuh berukuran besar.[4] Tubuh hiu banteng terlihat gemuk dan gempal.[1] Ketika dilahirkan, panjang tubuh hiu banteng sekitar 55 sentimeter.[5] Kedewasaan hiu banteng tampak pada ukuran panjang tubuhnya.[6] Secara umum, panjang tubuh hiu banteng yang tergolong dewasa berkisar antara 200–220 sentimeter.[7] Pada hiu banteng jantan, kedewasaan tercapai ketika panjang tubuhnya antara 197–226 sentimeter. Sedangkan hiu banteng betina mencapai kedewasaan ketika panjang tubuhnya antara 180–230 sentimeter.[6] Hiu banteng dengan panjang tubuh sekitar 340 sentimeter dapat ditemukan di Atlantik Utara.[3] Punggung hiu banteng berwarna abu-abu, sedangkan bagian perutnya berwarna pucat.[5] Tinggi sirip punggung pertama pada hiu banteng dapat mencapai tiga kali tinggi dari sirip punggung kedua. Panjang tubuh hiu banteng berkisar antara 60–400 cm.[1] Moncong hiu banteng berbentuk bulat melebar dan sangat pendek. Jarak antara ujung moncong dan mulut lebih pendek dibandingkan jarak antara lubang hidung.[1] Distribusi dan habitatHiu banteng dapat ditemukan pada perairan pantai di benua Afrika, Asia, Amerika dan Australia. Pada masing-masing benua, hiu banteng banyak ditemui pada perairan pantai dengan iklim tropis dan subtropis. Namun hiu banteng sangat jarang ditemukan pada laut lepas.[8] Hiu banteng dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah perairan di Indonesia.[1] Pada perairan pantai, hiu banteng ditemukan di zona ombak hingga ke kedalaman 150 meter di bawah permukaan laut.[5] Hiu banteng termasuk salah satu spesies hiu yang memiliki kedekatan geospasial dengan area tertentu. Kedekatan ini berkaitan dengan akses untuk memperoleh makanan dan perlindungan. Area ini penting untuk keperluan migrasi bagi hiu banteng.[9] Hiu banteng memiliki jalur migrasi.[10] Daerah jelajah hiu banteng mencapai perairan dengan jenis air tawar.[11] Spesies hiu ini tersebar di perairan yang hangat, estuari, serta danau dengan air payau[12] dengan kedalaman antara 1–152 m.[13] Salah satu habitatnya ialah di muara sungai Swan.[5] KebiasaanPemangsaanHiu banteng memanfaatkan bau untuk menemukan mangsanya.[14] Hiu banteng termasuk pemangsa yang buas karena menyenangi bau darah. Mangsa utama dari hiu banteng ialah ikan berukuran besar dan mamalia laut. Beberapa jenis mangsanya ialah pari, penyu, singa laut, lumba-lumba dan hiu dari spesies yang lain.[8] Selain itu, hiu banteng merupakan salah satu spesies hiu yang dapat menyerang manusia tanpa sebab tertentu.[15] Kasus penyerangan hiu banteng terhadap manusia merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan spesies hiu lainnya.[16] PerkembangbiakanHiu banteng merupakan salah satu spesies hiu yang bersifat terikat pada lokasi perkembangbiakan. Ketika akan berkembangbiak, hiu banteng akan secara berulang kembali ke lokasi yang sama dengan lokasi perkembangbiakan sebelumnya.[17] Habitat penting bagi perkembangbiakan hiu banteng ialah di perairan Fiji. Beberapa lokasinya ialah Sungai Rewa, Sungai Navua, Sungai Sigatoka, dan Sungai Ba.[18] PenangkapanHiu banteng merupakan salah satu spesies hiu yang memiliki nilai ekonomi.[4] Manusia menjadikan daging dan sirip pada hiu banteng sebagai makanan. Sedangkan hati hiu banteng diekstrak untuk dijadikan sebagai minyak.[19] Penangkapan hiu banteng umumnya ketika ukuran tubuhnya mencapai panjang 250 sentimeter.[7] Di Atlantik Utara, hiu banteng hanya menjadi salah satu hasil tangkapan sampingan karena jumlahnya tidak melimpah dibandingkan dengan spesies ikan lainnya. Uni Eropa tidak membatasi penangkapan hiu banteng di Atlantik Utara. Namun Uni Eropa melarang kapal-kapal dari Uni Eropa untuk melakukan pemotongan sirip di atas kapal dan membuang bangkai hiu banteng ke semua kawasan perairan di Atlatik Utara. Sementara itu, Uni Eropa melarang kapal-kapal non-Uni Eropa untuk melakukan pemotongan sirip di atas kapal dan membuang bangkai hiu banteng di perairan Uni Eropa.[19] StatusUni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menetapkan status hampir terancam bagi hiu banteng pada periode tahun 2003–2006.[6] Berdasarkan Daftar Merah IUCN, spesies hiu banteng diklasifikasikan ke kategori hampir terancam karena habitatnya yang terancam modifikasi lingkungan dan aktivitas manusia di sekitar pantai.[20] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|