Hipokondria adalah gangguan somatoform yang merujuk pada sebuah kondisi dimana seseorang memiliki kekhawatiran yang berlebihan atau memiliki obsesi yang besar mengenai suatu pemikiran, dimana orang tersebut berpikir sedang atau mungkin mengidap penyakit yang cukup parah, padahal ia tidak menunjukkan gejala fisik mengenai penyakit tersebut, sehingga hal ini dapat membuat terganggunya fungsi sosial, fungsi pekerjaan, dan fungsi penting lainnya dari penderita tersebut.[1]
seseorang yang mengidap hipokondria akan memiliki rasa khawatir yang tinggi, serta mungkin saja memiliki kegelisahan yang berlebihan mengenai suatu penyakit tertentu. Kegelisahan yang berlebIhan ini dapat memicu stres pada penderita hipokondria.
gangguan hipokondria ini merupakan sebuah penyakit mental yang dapat berubah-ubah intensitas gejalanya, bisa saja semakin memburuk seiring waktu jika tidak segera diatasi. salah satu cara menyembuhkannya adalah dengan melakukan konseling psikologis (psikoterapi) dan dengan mongkonsumsi beberapa obat yang memang dianjurkan atau telah diresepkan oleh dokter.
Tanda-tanda dan Gejala Hipokondria
tanda-tanda dan gejala gangguan kecemasan hipokondria bisa berbeda antara satu penderita dengan penderita lainnya.. adapun tanda-tanda dan gejala hipokondria yang umum adalah sebagai berikut;
- Penderita disibukkan dengan merasa memiliki penyakit yang kronis atau serius.
- stres atau khawatir berlebihan mengenai kesehatan tubuh.
- Berulang kali memeriksakan diri kedokter, padahal tidak memiliki gejala yang merujuk pada penyakit tersebut.
- menghindari orang lain, tempat tertentu, atau enggan beraktivitas karena rasa takut yang berlebihan akan penyakit tertentu.
Dari hal-hal yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi gejala-gejala lain yang dirasakan penderita hipokondria.
Referensi
- ^ Setiawan, I Made. "hipokondrik disorders: a case report". Gangguan Hipokondrik; sebuah studi kasus.