Hidrogen hijau bahasa Inggris: Green hydrogen adalah hidrogen yang dihasilkan melalui proses elektrolisis air dengan media energi listrik yang bersumber dari energi bersih seperti panas bumi.
Green hydrogen dihasilkan seluruhnya oleh energi terbarukan atau dari tenaga rendah karbon. Hidrogen ini diproduksi melalui proses elektrolisis H2O dengan menggunakan energi listrik yang dibangkitkan dari sumber EBT.[1]
Skala produksi
Elektrolit hidrogen modern memiliki skala yang lebih kecil. Satu unit 30 MW elektrolit yang didayai oleh 10 turbin angin darat dapat menghasilkan 2 MSCF hidrogen per hari, memungkinkannya untuk digunakan secara lebih terdesentralisasi sekaligus mengurangi jumlah kebutuhan hidrogen.[2]
Proses produksi
Hidrogen hijau dihasilkan melalui elektrolisis air yang ditenagai oleh sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin. Elektrolisis adalah proses penggunaan listrik untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen. Reaksi ini terjadi dalam suatu unit yang disebut elektroliser. Karena sumber energi terbarukan digunakan untuk melakukan elektrolisis, tidak ada CO 2 yang dilepaskan ke atmosfer, menjadikan hidrogen hijau sebagai pilihan energi paling bersih.[3]
Kegunaan dan manfaat
Ada banyak keuntungan dari hidrogen hijau, salah satunya adalah keberlanjutannya, karena tidak mengeluarkan gas yang mencemari baik dalam produksi maupun pembakarannya. Alternatif bahan bakar ini juga dapat mengurangi jejak karbon karena tidak melepaskan gas rumah kaca.
Hidrogen hijau juga sangat serbaguna karena dapat diubah menjadi gas sintetis atau listrik. Ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan komersial, domestik, mobilitas, atau industri. Ia juga mudah disimpan karena hidrogen sangat ringan.[3]
Referensi