Hatt-i humayun dapat diartikan sebagai tulisan tangan yang berisi perintah,[1] biasanya tulisan ini ditulis secara langsung oleh Sultan di kesultanan utsmaniyah[2] namun dapat juga ditulis oleh penasihat/ juru tulis istana dan diberi catatan atau tanda tangan di atas materai sebagai bentuk perintah yang sah dan tidak dapat dibatalkan.[3][4]
Deskripsi
Pada umumnya hatt-i humayun memiliki ciri khas tulisan yang hampir atau sama seperti tulisan-tulisan kaligrafi. Seorang sultan yang berkehendak memerintahkan apa yang menjadi tanggungjawabnya kepada si penerima tugas, mengekspresikannya dalam ukiran-ukiran kaligrafi (khat) tersebut.[2]Hatt-i humayun dapat berisikan catatan-catatan mengenai hukum pidana, undang-undang yang mengatur struktural serta operasional Dewan Negara dan Mahkamah Agung , pendirian Bank Ottoman, dan undang-undang tentang "vilayets" atau pembagian distrik suatu wilayah.[5]Hatt-i Humayun terbagi menjadi tiga kategori dengan fungsi dan tujuan yang berbeda, meliputi; unvanina hatt-i Humayun (memuat perintah kesultanan yang bersifat diplomatik), telhis uzerine hatt-i Humayun, dan beyaz uzerine hatt-i humayun.[1] Contoh lainnya Hatt-i Humayun adalah beberapa catatan penting kesultanan yang memuat tentang periode reformasi Ottoman yang dikenal sebagai Tanzimat dan dibacakan di Konferensi Paris pada tanggal 18 Februari 1856.[6][5]Sebagai bentuk pernyataan yang sah dari sultan maka tidak ada satupun kelompok/ suku yang dapat membantahnya, seperti jaminan keselamatan dan keamanan orang-orang dan properti mereka, serta sistem pemerintahan kesultanan tanpa adanya diskriminasi kelas dan agama.[7]
Tipe-tipe Hatt-i Humayun
Seperti yang telah diketahui bahwa Hatt-i Humayun memiliki tiga kategori yang meliputi ;
Unvanina Hatt-i Humayun. Merupakan ketetapan/ keputusan sultan yang berhubungan dengan urusan kepemerintahan. Ketetapan ini biasanya ditujukan kepada para pemimpin/ menteri atau orang yang memiliki jabatan penting baik di dalam maupun di luar kesultanan. Dekrit tersebut ditulis dengan tanda tangan sultan di bagian kanan atas, kemudian barulah ditulis kepada siapa perintah ditujukan dan isi perintah yang harus dilaksanakan.[2]
Beyaz Uzerine Hatt-i Humayun. Merupakan bentuk dekret/ ketetapan sultan yang dituliskan pada selembar kertas putih. Tidak sepeti unvanina hatt-i humayun dan telhis uzerine hatt-i Humayun yang dituliskan pada beberapa dokumen. Beyaz uzerine hatt-i humayun ini memuat perintah-perintah sultan mengenai urusan negara yang bersifat internal. Tulisan pada hatt-i Humayun pada jenis ini biasanya hanya berisi beberapa kata, jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia maka akan menjadi seperti berikut; "aku memberi(verdim/verilsin)", "ditulis (yazilsin)", "dijawab (cevap verile)", " (tederik gorulsun) dipertimbangkan".[4]
Telhis Uzerine Hatt-i Humayun.Dekret ini dikeluarkan oleh sultan, khusus memuat tentang berbagai masalah yang terjadi diluar kepemerintahan dan urusan internal. Dekret ini biasanya selain berisi perintah, juga disertai pendapat dari sultan mengenai polemik yang sedang dihadapi.[2]
Sejarah
Dari sekian banyak arsip-arsip dokumen hatt-i humayun kesultanan utsmaniyyah, hatt-i humayun yang dikeluarkan pada tanggal 18 Februari 1856 adalah yang paling banyak dipublikasikan di berbagai media digital dan cetak. Isi hatt-i humayun tersebut menegaskan tentang semua jaminan kebebasan beragama,[7] dan kesetaraan antara berbagai komunitas dan kelas, serta pembentukan peraturan undang-undang wilayat (provinsi) terbaru.[8]
Referensi
^ abKütükoğlu, Mübahat S. (2018-09-01). "Hatt-ı hümayun". Encyclopaedia of Islam, THREE (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-17. Diakses tanggal 2020-03-05.
^ abcd"Hatt-ı Humayın : Sızıntı Dergisi". web.archive.org. 2011-04-19. Archived from the original on 2011-04-19. Diakses tanggal 2020-02-26.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)