Haruna Yukawa (27 April 1972 – 24 Januari 2015) adalah seorang warga Jepang yang diketahui dieksekusi oleh ISIS. Istri Yukawa wafat akibat kanker paru-paru. Selain itu, Yukawa juga terpaksa kehilangan rumah karena usahanya bangkrut. Menurut ayah Yukawa, anaknya tersebut bahkan terpaksa tinggal di sebuah taman umum selama hampir satu bulan. Cobaan yang datang bertubi-tubi dalam hidupnya membuat Yukawa memutuskan untuk melakukan perjalanan untuk mencari jati diri. Dia mengubah namanya menjadi Haruna, nama yang dalam bahasa Jepang terdengar feminin.
Yukawa juga pernah mencoba bunuh diri dengan memotong alat kelaminnya. Selain itu, Yukawa juga menyakini bahwa dia adalah reinkarnasi dari Putri Manchu yang memata-matai untuk Jepang dalam Perang Dunia II. Pada akhir 2013, Yukawa mencoba mendekat kepada partai politik sayap kanan Jepang dan menciptakan citra baru bagi dirinya, yaitu sebagai seorang konsultan keamanan. Padahal, menurut halaman Facebook dan blog miliknya, Yukawa tidak pernah menjalani pekerjaan sebagai konsultan keamanan.
Selain mencoba mencari jati diri, Yukawa juga memutuskan pergi ke Suriah untuk melakukan obervasi terhadap keamanan di negara-negara dengan perang saudara. Untuk pergi ke Suriah, Yukawa meminjam uang kepada sejumlah orang. Setelah pulang dari Suriah, Yukawa juga berniat mengunjungi daerah konflik lainnya, seperti Somalia.
Dua bulan sebelumnya, Yukawa tengah berada di Suriah dan mengaku sempat ditahan sejenak oleh Pejuang Kebebasan Suriah. Yukawa berteman dengan salah satu anggota Pejuang Kebebasan Suriah dan berteman dengan Kenji Goto. Yukawa berniat untuk membawa obat-obatan dan perlengkapan lainnya yang sangat dibutuhkan di sejumlah rumah sakit Suriah. Yukawa bahkan tertarik pada Islam.
Dalam blog miliknya, Yukawa memberikan kesan bahwa Pejuang Kebebasan Suriah menerimanya dan memperkenalkannya dengan keluarga mereka di tenda pengungsian. Yukawa bahkan diberi julukan nama Arab. Di Suriah, Yukawa juga dekat dengan seorang militan keturunan Jepang dan Korea yang lahir di Yugoslavia. Meskipun dia tidak pernah belajar untuk memegang senjata, Yukawa menggambarkan dirinya sebagai prajurit keberuntungan. Dalam sebuah video di blog miliknya, Yukawa terlihat tengah canggung memegang sebuah senapan AK-47 di Aleppo.
Setelah kunjungan pertamanya ke Suriah, Yukawa sempat pulang kembali ke Jepang. Namun, tak lama, dia kembali ke Timur Tengah dan ke Irak bersama Kenji Goto. Yukawa kemudian memasuki Suriah dari Turki pada Juli 2014. Pada tanggal 14 Agustus, pejuang FSA dikuasai oleh kelompok militan ISIS. Menurut Goto, dalam blog yang dia tulis, Yukawa mengalami cedera kaki dan ditangkap militan ISIS.[1]
Referensi